Klaten Bersinar
Selamat Datang di Klaten Bersinar

Fakta Menarik Tentang Klaten

Asal-usul Nama Kecamatan Wedi di Klaten : Ada Kisah Sunan Pandanaran Ubah Karung Beras jadi Pasir

Nama Wedi, yang kini menjadi nama sebuah kecamatan di Kabupaten Klaten, Jawa Tengah, ternyata tidak muncul begitu saja.

Penulis: Tribun Network | Editor: Hanang Yuwono
TRIBUNSOLO.COM/Zharfan Muhana
UMKM WEDI KLATEN - Produk gerabah di wilayah Desa Melikan, Kecamatan Wedi, Kabupaten Klaten, Jawa Tengah, yang menjadi salah satu ikon kerajinan. Begini sejarah Kecamatan Wedi yang sarat nilai spiritual. 

TRIBUNSOLO.COM, KLATEN - Wedi (bahasa Jawa: translit Wedhi) adalah nama sebuah kecamatan di Kabupaten Klaten, Jawa Tengah.

Kecamatan Wedi terdiri dari 19 desa/kelurahan.

Kini, Kecamatan Wedi menjadi salah satu kawasan penting di Klaten, lengkap dengan Pasar Wedi dan beberapa dukuh yang masih menyimpan nama sejarah tersebut, seperti di Desa Kalitengah.

Berbatasan dengan Kapanewon Ngawen, Kabupaten Gunungkidul, Daerah Istimewa Yogyakarta, Wedi punya sejarah menarik berkaitan dengan namanya.

Baca juga: Asal-usul Nama Dusun Bendogantungan di Klaten, Ada Kisah Ki Ageng Pandanaran yang Diganggu Jin

Asal-usul Wedi

Nama Wedi, yang kini menjadi nama sebuah kecamatan di Kabupaten Klaten, Jawa Tengah, ternyata tidak muncul begitu saja.

Ada kisah turun-temurun yang dipercaya masyarakat setempat, mengaitkan nama ini dengan perjalanan spiritual Sunan Pandanaran atau lebih dikenal sebagai Sunan Bayat.

Kisah ini tetap hidup di tengah masyarakat dan bahkan menjadi objek penelitian akademis lintas generasi.

Menurut penuturan tokoh setempat beberapa waktu silam, kisah ini berakar dari peristiwa unik yang terjadi ketika Sunan Bayat melintasi wilayah yang sekarang dikenal sebagai Wedi.

Baca juga: Asal-usul Desa Ngaglik di Bulukerto Wonogiri, Dulu Berada di Bawah Naungan Mangkunegaran

Saat itu, Sunan Bayat menyapa seorang pria yang sedang memikul karung.

Dengan ramah, beliau menanyakan apa isi dari karung tersebut.

Namun, alih-alih menjawab jujur, pria itu berbohong.

Ia berkata bahwa karung itu berisi wedi (pasir), padahal sebenarnya berisi beras.

Pria itu berbohong karena takut, menyangka Sunan Bayat adalah seorang begal.

Namun, kebohongan itu segera berbalik menjadi kenyataan.

Baca juga: Asal-usul Nama Desa Jarum di Bayat Klaten, Ada Kisah Buah Maja Ajaib Persembahan untuk Raja

Sumber: TribunSolo.com
Halaman 1 dari 2
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved