Kepala Desa di Kalimantan Tengah Ngamuk, Berawal Mabuk Lalu Cekcok dengan Linmas di Atas Panggung

TRIBUNSOLO.COM - Seorang kepala desa di Kabupaten Katingan, Kalimantan Tengah, berinisial P alias BL, mengamuk dan melakukan penganiayaan terhadap tiga warganya sendiri.

Peristiwa bermula dari cekcok antara P dan salah satu petugas Linmas saat acara dangdutan berlangsung.

Kapolres Katingan melalui Kasatreskrim Iptu Gusti Muhammad Rifa Adabi menyebut insiden bermula ketika korban E, anggota Linmas, berjaga di lokasi hiburan malam yang digelar di rumah seorang saksi berinisial M.

"Tiba-tiba, P alias BL yang dalam pengaruh minuman keras naik ke panggung dan menyampaikan sambutan yang menyinggung tugas Linmas," ujar Rifa.

Ucapan tersebut membuat E tersinggung dan langsung naik ke panggung untuk menanyakan maksud perkataan sang kades.

Cekcok mulut pun terjadi di depan khalayak.

Baca juga: Kesaksian Kades di Desa Bangkok Boyolali Dapat Sapi dari Presiden Prabowo, Warga Antusias

P kemudian turun dari panggung dan kembali ke rumahnya.

Namun tak lama berselang, ia datang lagi ke lokasi dengan membawa sebilah parang.

Tanpa banyak bicara, P langsung mengayunkan parang secara membabi buta.

Korban MF mengalami luka robek di telapak tangan kanan, Korban MT mengalami luka serupa di tangan kanan, Korban E terkena sabetan di pundak kiri hingga luka gores.

Tak berhenti sampai di situ, saat korban E berusaha mendorong P hingga terjatuh, sang kades tetap memegang senjata tajam di tangan kirinya.

Ia lalu mengayunkannya lagi dan mengenai bibir bagian atas dan bawah E hingga robek.

Saat ini, kasus penganiayaan tersebut sedang ditangani kepolisian.

Aparat telah mengamankan barang bukti dan mengumpulkan keterangan dari para saksi.

“Proses hukum terhadap tersangka P masih berjalan. Kami juga masih mendalami motif dan kondisi pelaku saat kejadian,” tegas Iptu Rifa. (*)

Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul Aksi Brutal Kades di Kalteng, Mengamuk dengan Parang di Tangan dan Lukai Tiga Warga Saat Dangdutan