Sejarah Kuliner Legendaris
Sejarah Ayam Goreng Pak Cipto, dari Jualan Keliling 1993, Kini Bisa Buka Banyak Cabang di Solo Raya
Di balik kesuksesan RM Ayam Goreng Pak Cipto, tersimpan kisah perjuangan seorang pria sederhana asal Wonogiri yang pantang menyerah.
Penulis: Tribun Network | Editor: Hanang Yuwono
TRIBUNSOLO.COM, SOLO - Kota Solo, Jawa Tengah, dikenal memiliki aneka kuliner olahan ayam goreng yang lezat.
Salah satu yang legendaris adalah Ayam Goreng dan Bebek Goreng Pak Cipto.
Di sini tersedia aneka kuliner seperti seperti ayam goreng kampung kremes, ayam bakar kampung dan bebek goreng mrupul kremes yang menjadi andalannya.
Baca juga: Sejarah Mihom, Kuliner Legendaris Khas Sukoharjo, Konon Namanya Diambil dari 3 Kata Ini
Minuman seperti jus, kelapa muda, es campur dan aneka minuman kekinian lainnya juga siap untuk menemani nikmat ketika bersantap.
Ayam Goreng dan Bebek Goreng Pak Cipto sudah buka banyak cabang, mulai dari Telukan, Sukoharjo, Ngadirejo, Kecamatan Kartasura , Mojosongo, Solo dan luar Jawa Tengah.
Sejarah Ayam & Bebek Goreng Pak Cipto
Rumah Makan Ayam & Bebek Goreng Pak Cipto berawal dari Kartasura, Sukoharjo.
Beralamat di Jalan Brigjen Slamet Riyadi No. 237, rumah makan ini dikenal luas berkat kelezatan sajian ayam goreng, ayam bakar, dan bebek gorengnya yang khas.
Di balik kesuksesan rumah makan ini, tersimpan kisah perjuangan seorang pria sederhana asal Wonogiri yang pantang menyerah dalam membangun usaha dari nol.
Baca juga: Sejarah Warung Makan Mbah Semar di Kartasura, Garang Asemnya Melegenda Lebih dari 60 Tahun
Sulardi, sang pemilik RM. Pak Cipto, berasal dari Kabupaten Wonogiri.
Bersama istrinya, Sulardi memulai usaha kuliner dengan berjualan secara keliling kampung di kawasan Kartasura pada tahun 1993.
Dengan membawa semangat dan tekad kuat, mereka menjajakan ayam goreng dan bakar dari satu kampung ke kampung lain demi memenuhi kebutuhan hidup dan mewujudkan mimpi mereka di dunia usaha kuliner.
Dua tahun kemudian, pada tahun 1995, kerja keras pasangan ini mulai menunjukkan hasil.
Mereka memberanikan diri untuk mendirikan tenda kecil di teras rumah.
Dengan hanya bermodal dua meja dan empat kursi, RM. Pak Cipto resmi berdiri sebagai warung makan sederhana yang mengandalkan cita rasa rumahan yang otentik.
Sejarah Dawet Telasih Bu Dermi Pasar Gede Solo, Kuliner Legendaris yang Eksis Sejak 1930 |
![]() |
---|
Sejarah Bakso Sera yang Pernah Viral di Simo Boyolali, Namanya Ternyata Punya Makna Unik |
![]() |
---|
Sejarah Sego Plontang, Kuliner Langka Sragen yang Sarat Makna |
![]() |
---|
Sejarah Soto Bu Harini yang Legendaris di Pasar Gede Solo, Usaha Keluarga Bertahan Sejak 1980an |
![]() |
---|
Sejarah Mete jadi Oleh-oleh Khas Wonogiri, Mulai Populer saat Orde Baru Tahun 1980-an |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.