Viral Nobar Perang Iran Vs Israel di Yaman, Tiap Ada Ledakan Rudal, Rakyat Teriakkan Takbir

TRIBUNSOLO.COM - Viral di media sosial, video yang memperlihatkan ribuan warga Yaman tumpah ruah ke jalan menyaksikan secara langsung detik-detik perang antara Iran dan Israel melalui layar besar yang dipasang di gedung-gedung tinggi.

Momen tersebut terekam dalam video yang viral di media sosial pada Minggu (15/6/2025) dan turut diunggah oleh kanal YouTube Wartakota.

Terlihat dalam tayangan tersebut, serangan rudal Iran ke Israel disiarkan secara langsung melalui jaringan televisi internasional RT yang berbasis di Rusia. 

Baca juga: 4 Fakta Mobil Patwal Lindas Bendera Israel di Banjarnegara Jawa Tengah, Pihak Kepolisian Buka Suara

Sorak-sorai dan pekikan takbir menggema dari kerumunan massa setiap kali rudal Iran dilaporkan mengenai sasaran.

“Allahuakbar!” terdengar lantang dari sejumlah warga yang menyaksikan momen tersebut.

"Ini seperti malam kemenangan. Kami menonton bukan untuk kekerasannya, tetapi karena ini menunjukkan perlawanan," ujar salah satu warga Yaman yang hadir, dikutip dari unggahan warganet yang membagikan video itu.

Rekaman juga menampilkan visualisasi dramatis berupa ledakan besar dengan gumpalan asap yang membumbung ke langit malam di Israel.

Tayangan itu seketika menyulut euforia massa yang hadir.

Baca juga: Geger Mobil Patwal Melindas Bendera Israel di Banjarnegara Jateng, Polisi Sebut Ada Miskomunikasi

Video tersebut menjadi viral di media sosial dan menuai ratusan komentar.

Dilansir dari Tribunnews.com, konflik Iran-Israel sendiri pecah sejak Jumat (13/6/2025) ketika Israel meluncurkan serangan udara ke situs-situs strategis di Iran, termasuk fasilitas nuklir Natanz dan Isfahan, dalam operasi yang diberi nama "Rising Lion".

Iran lantas meluncurkan ratusan rudal dan drone ke wilayah Israel dalam operasi "True Promise III" sebagai serangan balasan.

Salah satu serangan Iran bahkan diklaim menghantam markas pertahanan utama Israel.

Perang dipicu oleh tudingan Israel bahwa Iran telah memperkaya uranium hingga tingkat berbahaya dan menolak hasil investigasi Badan Energi Atom Internasional (IAEA).

Iran membalas dengan alasan pembelaan diri atas serangan awal Israel.

(*)