Populasi Ikan Sapu sapu Merebak di WKO
Keluh Kesah Nelayan Sragen Soal Meledaknya Populasi Ikan Sapu-Sapu di WKO, Terjadi 2 Tahun Terakhir
Hingga kini, hal tersebut masih dikeluhkan para nelayan, terutama nelayan di Desa Gilirejo, Kecamatan Miri, Kabupaten Sragen.
Penulis: Septiana Ayu Lestari | Editor: Putradi Pamungkas
Laporan Wartawan TribunSolo.com, Septiana Ayu Lestari
TRIBUNSOLO.COM, SRAGEN - Meledaknya populasi ikan sapu-sapu di Waduk Kedung Ombo sudah terjadi dua tahun terakhir.
Hingga kini, hal tersebut masih dikeluhkan para nelayan, terutama nelayan di Desa Gilirejo, Kecamatan Miri, Kabupaten Sragen.
"Berdasarkan keluhan dari salah satu nelayan, bahwa sudah sekitar 2 tahunan ini, banyak sekali ikan sapu-sapu yang ada di Waduk Kedung Ombo," kata Yayasan Kedungombo Berdaya, Nico Wauran kepada TribunSolo.com, Jumat (20/6/2025).
Ia menceritakan ketika nelayan memasang jaring dengan kedalaman 2-5 meter, pasti tertangkap ikan sapu-sapu di jaring tersebut.
"Bahkan sehari bisa mendapatkan ikan sapu-sapu sekitar 5 sampai 10 kilogram," jelasnya.
Ketika ikan sapu-sapu itu tersangkut ke jaring, nelayan kesulitan untuk melepaskannya.
Mau tidak mau, para nelayan pun harus merobek jaringnya.
Baca juga: Nelayan Sragen Resah, Populasi Ikan Sapu-sapu di WKO Naik, Bikin Jaring Rusak hingga Tak Laku Dijual
Tak hanya itu, ikan sapu-sapu itu juga tidak laku dijual.
"Para pedagang disini tidak mau membeli ikan tersebut serupiah pun," ujar Dia.
"Dan untuk dimakan sendiri pun tidak ada yang mau, karena tidak enak dan takut keracunan atau ada penyakit," pungkasnya.
(*)

Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.