Kirab Malam 1 Suro di Solo
Alasan Penonton Dilarang Pakai Baju Warna Merah saat Kirab Malam 1 Suro, Lampu Flash Juga Dilarang
Keraton Kasunanan Solo akan menggelar tradisi kirab Malam 1 Suro pada Kamis (26/6/2025) malam.
Penulis: Tribun Network | Editor: Naufal Hanif Putra Aji
TRIBUNSOLO.COM - Keraton Kasunanan Solo akan menggelar tradisi kirab Malam 1 Suro pada Kamis (26/6/2025) malam.
Untuk kirab pusaka di kerajaan bercorak Mataram Islam itu akan dimulai pukul 24.00 WIB atau tengah malam.
Kirab ini bersifat terbuka untuk masyarakat umum dan akan menampilkan kerbau Kiai Slamet sebagai cucuk lampah atau pembuka barisan dalam iring-iringan.
Baca juga: Kirab Malam 1 Suro Keraton Solo Dimulai Pukul 24.00 WIB, Sejumlah Ruas Jalan Ini Bakal Dilewati!
Rute
Kirab akan dimulai sekitar pukul 24.00 WIB dengan rute sebagai berikut:
Keraton Solo → Jalan Supit Urang → Jalan Alun-alun Utara → Jalan Pakubuwono → Jalan Jenderal Sudirman → Jalan Mayor Kusmanto → Jalan Kapten Mulyadi → Jalan Veteran → Jalan Yos Sudarso → Jalan Slamet Riyadi → Jalan Pakubuwono → Jalan Supit Urang → kembali ke Keraton Solo.
Dilarang Pakai Pakaian Warna Merah
Dalam momen sakral tersebut, Keraton Kasunanan Surakarta Hadiningrat atau Keraton Solo melarang pengunjung mengenakan pakaian berwarna merah saat menonton.
"Karena cucuk lampah terdepan itu mahesa (kerbau) Kiai Slamet, otomatis karena karakter kerbau tersebut, dihindari untuk pakaian warna merah atau warna yang mencolok," kata Perwakilan PB XIII, KPA H Dany Nur Adiningrat, dilansir dari Kompas.com.
Baca juga: Kirab Malam 1 Suro Keraton Solo Dimulai Pukul 24.00 WIB, Sejumlah Ruas Jalan Ini Bakal Dilewati!
Menurut Dany, keputusan jumlah kerbau yang akan diturunkan masih menunggu arahan dari Sinuhun Pakubuwono (PB) XIII.
Selama pelaksanaan kirab, tim khusus akan ditugaskan untuk mengawal Kiai Slamet demi menjaga ketertiban dan keselamatan.
Ia juga mengimbau masyarakat untuk menjaga suasana sakral kirab dengan tidak menyalakan lampu flash atau membuat kegaduhan yang bisa mengejutkan kerbau.
"Tidak boleh pakai flash karena akan membuat kerbau terkejut (kaget)," ujar dia.
Dany menekankan bahwa kirab malam 1 Suro bukan sekadar pawai pusaka, tetapi merupakan momen spiritual yang sarat makna kontemplatif.
"Kami berharap masyarakat menjaga ketertiban, menjaga keheningan, kesakralan karena kirab tersebut bukan semata-mata iring-iringan saja. Tetapi merupakan kontemplasi, kita berjalan dengan tapa bisu untuk instrospeksi," ungkapnya.
(*)
Mbak Rara, Pawang Hujan Klaim Turunan Keraton Solo, 6 Tahun Terakhir Rutin Ikut Kirab Malam 1 Suro |
![]() |
---|
Filosofi Pusaka dalam Kirab Malam 1 Suro di Keraton Solo, Jumlahnya Selalu Berbeda Tiap Tahun |
![]() |
---|
Warga Kecewa Tak Diizinkan Masuk Pura Mangkunegaran Solo, Sindir Tradisi Hanya untuk Kalangan Elit |
![]() |
---|
Miliki Arti Mendalam, Ini Makna Bulan Suro Bagi Keraton Solo dan Masyarakat Jawa |
![]() |
---|
Mitos atau Fakta? Pusaka Raja Disebut Bikin Kirab Malam 1 Suro di Keraton Solo Jarang Turun Hujan |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.