Kirab Malam 1 Suro di Solo
Napak Tilas Kirab Malam 1 Suro Keraton Solo, Dulu Eksklusif, Kini Jadi Publik Berkat Titah Soeharto
Awalnya, kirab Malam 1 Suro di Keraton Kasunanan hanya dilakukan di dalam benteng Keraton atau hanya mengitari Dalem Baluwarti.
Penulis: Vincentius Jyestha Candraditya | Editor: Putradi Pamungkas
Laporan Wartawan TribunSolo.com, Vincentius Jyestha
TRIBUNSOLO.COM, SOLO - Siapa yang mengira bahwa Kirab Malam 1 Suro yang diadakan Keraton Kasunanan Surakarta atau Keraton Solo dulunya sangat eksklusif?
Ya, dahulu kirab tersebut hanya dilaksanakan para sentono dalem dan abdi dalem tanpa melibatkan kehadiran masyarakat luas.
Tapi kini, kirab Malam 1 suro menjadi salah satu agenda tahunan yang dinanti dan bisa ditonton secara langsung oleh masyarakat.
"Kalau untuk pertama kali, itu pernah diadakan kirab, tapi hanya di sekitar Dalem Baluwarti. Itu memang dari awal sudah ada sejak Paku Buwono X," ujar pemerhati sejarah dan budaya Kota Solo, KRMRAP L. Nuky M Adiningrat, dalam podcast bersama TribunSolo, Selasa (17/6/2025).

Tetapi ternyata Kirab Malam 1 Suro bisa dinikmati masyarakat seperti sekarang ini ternyata ada andil dari Presiden ke-2 Republik Indonesia (RI), Soeharto.
Awalnya, kirab Malam 1 Suro di Keraton Kasunanan hanya dilakukan di dalam benteng Keraton atau hanya mengitari Dalem Baluwarti.
Kemudian atas titah dari Soeharto, kirab ini diharapkan jangan hanya dilakukan atau mengitari kompleks di dalam Baluwarti dan Keraton Kasunanan Solo saja.
Kanjeng Nuky, begitu ia biasa disapa, mengungkap permintaan itu disampaikan Soeharto kepada Paku Buwono XII pada tahun 1974.
"Tapi ketika ada kejadian G30SPKI itu, Presiden Soeharto memerintahkan untuk memperluas jangkauan kirab di luar Beteng Baluwarti," katanya.
"Iya (atas perintah Soeharto), menyarankan Keraton Solo untuk memperluas jangkauan rute kirab," imbuhnya.
Usut punya usut, keinginan Soeharto kala itu adalah ingin Kirab Malam 1 Suro bisa bermanfaat bagi masyarakat di luar keraton.
"Supaya juga memberikan berkah keselamatan untuk warga masyarakat Surakarta," jelasnya.
Baca juga: Kirab Malam 1 Suro di Solo Digelar Hari Ini, Diikuti Ribuan Orang, Simak Rute Lengkapnya
Di sisi lain, penyelenggaraan Kirab Malam 1 Suro bagi Keraton Kasunanan Solo disebutnya sangat berbeda dengan pecahan Kerajaan Mataram lain seperti Keraton Kasultanan Ngayogyakarta, maupun dua Pura lainnya yakni Mangkunegaran dan Pakualam.
"Untuk di Keraton Kasunanan Surakarta itu memang kirab diselenggarakan untuk memaknai sebuah pengharapan untuk doa keselamatan yang dilaksanakan dengan sebuah laku yaitu berjalan dengan tidak berbicara atau topo bisu," kata dia.
"Dari apa yang dilakukan itu maknanya adalah bagaimana kita merefleksi menuju tahun baru Jawa untuk bisa lebih baik dari tahun sebelumnya," pungkasnya.
(*)
Kota Solo
Malam 1 Suro
Kirab Malam 1 Suro
Keraton Kasunanan
Mangkunegaran
Kanjeng Nuky
wawancara eksklusif
Mbak Rara, Pawang Hujan Klaim Turunan Keraton Solo, 6 Tahun Terakhir Rutin Ikut Kirab Malam 1 Suro |
![]() |
---|
Filosofi Pusaka dalam Kirab Malam 1 Suro di Keraton Solo, Jumlahnya Selalu Berbeda Tiap Tahun |
![]() |
---|
Warga Kecewa Tak Diizinkan Masuk Pura Mangkunegaran Solo, Sindir Tradisi Hanya untuk Kalangan Elit |
![]() |
---|
Miliki Arti Mendalam, Ini Makna Bulan Suro Bagi Keraton Solo dan Masyarakat Jawa |
![]() |
---|
Mitos atau Fakta? Pusaka Raja Disebut Bikin Kirab Malam 1 Suro di Keraton Solo Jarang Turun Hujan |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.