Klaten Bersinar
Selamat Datang di Klaten Bersinar

SMA di Kawasan Laweyan Solo

Tak Ada SMA Negeri di Laweyan, Pemkot Solo Siapkan 3 Opsi Lahan

Kawasan Laweyan akan ditambah sekolah. Kini Pemkot Solo sedang mengupayakan lahan yang ada.

|
TribunSolo.com/Septiana Ayu
ILUSTRASI. Pelajar di Sragen. Kota Solo kini sedang mempersiapkan lahan untuk Sekolah SMA di Laweyan. 

Laporan Wartawan TribunSolo.com, Ahmad Syarifudin

TRIBUNSOLO.COM, SOLO - Pemerintah Kota Solo menyiapkan 3 opsi lahan agar Pemerintah Provinsi Jawa Tengah bisa membangun SMA baru untuk mengisi kekosongan di Kecamatan Laweyan.

Wali Kota Solo Respati Ardi mengungkapkan SMA bisa dibangun di Kelurahan Karangasem, Jajar, atau Kerten.

“Pemerintah Kota Solo menawarkan beberapa opsi tanah di Laweyan. Ada di Karangasem atau di Jajar atau Kerten. Rencana 4000 km persegi,” ungkapnya.

Ia pun mendukung upaya Pemerintah Provinsi Jawa Tengah untuk menekan angka blankspot sekolah negeri.

Dengan penerapan zonasi, persebaran sekolah negeri harus merata di tiap wilayah.

“Pak Gub ke sini tinggal koordinasi. Salah satu program beliau tidak ada blank spot di Jawa Tengah. Salah satu ada blank spot di Laweyan,” tuturnya.

Baca juga: Syarat Sekolah Swasta Digratiskan di Kota Solo : Harus Ada Anggaran Rp 1 Triliun

Selain berdasarkan wilayah, ia juga meminta dinas terkait untuk memetakan populasi angkatan sekolah.

Dengan begitu kebutuhan layanan pendidikan bisa memadai.

“Saya mohon memetakan zona warga padat penduduk penambahan. Pasar Kliwon sudah,” jelasnya.

Tahun lalu, SMA N 9 Surakarta telah diluncurkan pada Senin (03/06/2024).

Sekolah yang menggunakan lahan eks-SDN Mojo ini dihibahkan untuk memenuhi kebutuhan jenjang SMA yang masih kekurangan.

Saat ini, SMA Negeri 9 Surakarta mengelola 5 Rombel dengan 178 peserta didik. (*)

Sumber: TribunSolo.com
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved