Klaten Bersinar
Selamat Datang di Klaten Bersinar

Burhanuddin Muhtadi Ingatkan Jangan Ada Pengkultusan terhadap Dedi Mulyadi, Ungkit Fenomena Jokowi

Burhanuddin menjelaskan, Dedi Mulyadi saat ini merupakan gubernur populer dengan jutaan pengikut di segala kanal media sosialnya.

|
Penulis: Tribun Network | Editor: Hanang Yuwono
KOMPAS.com/PUTRA PRIMA PERDANA
DEDI DAN JOKOWI - Dedi Mulyadi bersama Joko Widodo (Jokowi) di Bandung, Minggu (11/10/2018). Burhanuddin Muhtadi menilai ada tanda-tanda pengkultusan politik terhadap Dedi Mulyadi, ingatkan fenomena Jokowi. (KOMPAS.com/PUTRA PRIMA PERDANA) 

TRIBUNSOLO.COM - "Buat pendukung Dedi Mulyadi juga harus menerima kenyataan bahwa Pak Dedi Mulyadi itu pejabat publik bukan nabi."

Begitulah pernyataan pakar politik dari UIN Syarif Hidayatullah Jakarta, Burhanuddin Muhtadi, ketika membahas tentang bahaya kultus politik di program Gaspol Kompas.com dikutip dari Youtube Kompas.com, Minggu (6/7/2025).

Burhanuddin menjelaskan, Dedi Mulyadi saat ini merupakan gubernur populer dengan jutaan pengikut di segala kanal media sosialnya.

Baca juga: Kompol Syarif Diperiksa Polda Metro Jaya Terkait Ijazah Jokowi, Susno Duadji : Kuncinya Ada di UGM

Dedi Mulyadi beberapa waktu belakangan juga intens tampil di muka publik melalui dunia maya.

Hal itu diakui oleh Burhanuddin Muhtadi peluang Dedi Mulyadi keseleo lidah menjadi lebih besar.

Namun faktanya kata dia, pernyataan Dedi yang ramai dikritik selalu dibela oleh pendukungnya.

"Kalo orang terlalu sering terekspos, bicara, mengeluarkan statement, bertemu dengan kelompok-kelompok yang tidak setuju dengannya, itu sedikit banyak kan pasti ada slip of tongue ya, ada keseleo lidah, ada mengeluarkan pernyataan-pernyataan yang mungkin tidak perlu gitu."

"Karena politisi sekali mengeluarkan pernyataan yang bisa jadi bumerang itu, wah ongkosnya gede."

"Nah sejauh ini mungkin pembela Dedi Mulyadi di medsos masih banyak."

"Tapi lagi-lagi saya berharap jangan sampai terjadi pengkultusan. kita harus belajar banyak ya dari sebelumnya. Jadi jangan terjadi semacam political cult," papar Burhanuddin.

Baca juga: Tunggakan Pemprov Jabar ke BPJS Kesehatan Rp334 Miliar, Dedi Mulyadi: Mungkin Dulu Lupa Dianggarkan

Burhanuddin mencontohkan kebijakan Dedi mengirim siswa bermasalah ke barak militer untuk disiplinkan.

Kritik bermunculan dari Komisi Perlindungan Anak Indonesia (KPAI) hingga aktivis HAM, termasuk Rocky Gerung.

Menurut Burhanuddin, kritik terhadap kebijakan Dedi sah, tak perlu dipatahkan para pendukungnya.

"Ya kan ada pendukungnya yang kurang terima ketika ada kritik misalnya berkaitan dengan pengiriman siswa ke barak. Menurut saya kritik dari KPAI, kritik dari Rocky Gerung soal biopower itu legitimate itu ya."

"Ini kan urusan publik. Jangan kemudian apa yang dilakukan oleh Dedi Mulyadi pasti benar, yang dikritik oleh pihak lain pasti salah," jelasnya.

Baca juga: Rekam Jejak Ade Armando yang Kini Jabat Komisaris PLN Nusantara Power, Dikenal Loyalis Jokowi

Sumber: Warta Kota
Halaman 1 dari 2
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    Berita Populer

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved