10 Hari Berlalu, 4 Pelaku Pembacokan Anggota Pesilat di Baki Sukoharjo Masih Misterius

Laporan Wartawan TribunSolo.com, Anang Ma'ruf

TRIBUNSOLO.COM, SUKOHARJO - Teka-teki siapa pelaku pembacokan terhadap anggota Persaudaraan Setia Hati Terate (PSHT) di wilayah Bale Padi, Kecamatan Baki, Kabupaten Sukoharjo, masih belum terpecahkan. 

Hingga hari ke 10 setelah insiden berdarah tersebut, pihak Kepolisian Resor (Polres) Sukoharjo masih memburu empat orang pelaku yang terekam dalam kejadian itu.

Kepolisian telah memeriksa sedikitnya 12 orang saksi serta mengumpulkan sejumlah barang bukti, termasuk rekaman kamera CCTV dari lokasi sekitar. 

Namun, identitas dan keberadaan para pelaku masih gelap.

Humas PSHT Cabang Sukoharjo, Agung Wijayanto, mengatakan pihaknya telah mendatangi Polres Sukoharjo untuk menanyakan perkembangan penanganan kasus yang menimpa salah satu anggotanya.

"Tadi kami diterima oleh Kasat Reskrim dan Kasat Intel Polres Sukoharjo. Mereka menyampaikan bahwa proses penyelidikan masih berlanjut,” ujar Agung kepada TribunSolo.com, Senin (14/7/2025).

Menurut Agung, pihak kepolisian menyampaikan penyelidikan masih berfokus pada pengumpulan keterangan saksi dan analisis rekaman CCTV. 

Namun, hingga kini belum ada titik terang terkait pelaku.

“Selain saksi, pihak kepolisian juga sudah mengumpulkan beberapa barang bukti seperti kamera CCTV di daerah tersebut,” tambahnya.

Baca juga: Empat Pesilat Sukoharjo Jadi Korban Pembacokan Orang Tak Dikenal di Baki Sukoharjo, Saksi Diperiksa

Agung menyebut pihaknya akan terus memantau perkembangan kasus dan secara berkala datang ke Polres Sukoharjo untuk mendapatkan pembaruan informasi.

Ia menyayangkan pembacokan tersebut dilakukan oleh orang tak dikenal, tanpa adanya pesan, motif, atau latar belakang konflik yang diketahui korban.

“Bagi kami ini murni sebuah aksi teror kepada PSHT Cabang Sukoharjo, karena korban tidak punya persoalan apapun sebelumnya,” Terang Agung.

Sementara itu, Kasat Reskrim Polres Sukoharjo, AKP Zaenudin, membenarkan pihaknya telah memeriksa 12 saksi dan terus mendalami bukti-bukti yang ada.

“Untuk saat ini perkembangan terus dilakukan, dan kami juga mendapatkan bantuan dari Polda Jawa Tengah,” ujar Zaenudin.