Kongres Nasional PSI di Solo
Logo PSI Mawar Jadi Gajah, Pengamat: Upaya Lepas dari Bayang-bayang PDIP
Pengamat menanggapi soal bergantinya logo PSI. Mereka menyebut pergantian ini lantaran ingin lepas dari bayang-bayang PDIP.
Penulis: Ahmad Syarifudin | Editor: Ryantono Puji Santoso
Laporan Wartawan TribunSolo.com, Ahmad Syarifudin
TRIBUNSOLO.COM, SOLO - Bendera dengan logo Partai Solidaritas Indonesia (PSI) menyerupai seekor gajah telah tersebar di berbagai sudut Kota Solo menjelang kongres yang akan diadakan 19 Juli 2025 mendatang.
Hal ini menjadi tanda partai yang mulanya identik dengan simbol mawar kini mengganti identitasnya.
Pengamat Politik UNS Abdul Hakim menilai partai besutan putra bungsu Mantan Presiden Jokowi ini gagal dalam meresonansi simbol mawar yang identik dengan gerakan sosialis, terutama di Eropa.
Penggantian simbol ini menjadi upaya agar bisa lebih diterima masyarakat Indonesia.
“Simbol mawar dan tangan itu kan identik dengan partai labour gitu ya di dalam lanskap politik Eropa di masyarakat Indonesia itu tidak teresonansi sama sekali, baik masyarakat bawah maupun masyarakat nasionalis terdidik yang menjadi incaran utama PSI. Jadi saya kira ini perubahan ke arah perubahan simbol dan corak partai corak warna itu hanya berusaha untuk menggunakan simbol simbol yang lebih bisa diterima masyarakat Indonesia,” jelasnya saat dihubungi Selasa (15/7/2025).
Selain itu, warna merah yang dominan dikurangi di logo yang baru. Menyisakan warna merah hanya pada kepala gajah lalu didominasi dengan warna putih dan hitam di unsur lain.
Menurutnya, logo baru ini juga sebagai upaya melepaskan diri dari bayang-bayang PDI Perjuangan.
Baca juga: PDIP Tanggapi Jokowi soal Agenda Politik Besar di Balik Kasus Ijazah, Minta Bahas yang Penting Saja
Sebelumnya, partai ini selalui mendapat olok-olok sebagai PDI-P U-16. Seperti telah diketahui, PDI-P sangat identik dengan warna merah.
“Ya ada unsur itu juga ketika kemarin PSI menggunakan warna turunan merah itu kan menjadi olok olok gitu ya disindir oleh banyak pihak sebagai PDIP junior. Dan nampaknya itu mempengaruhi ini kemampuan PSI untuk melakukan penetrasi elektoral. Jadi ada unsur itunya juga melepas bayang bayang dari PDIP dan memang kalau kita lihat persebaran segmen politiknya, PSI dan PDIP ini sangat berdekatan baik di Jawa tengah, kemudian di luar daerah di daerah Nusa Tenggara itu juga sangat bersinggungan. Jadi dari sudut pandang itu menggunakan simbol hitam untuk membedakan diri dari PDIP,” ungkapnya.
Meski begitu, menurutnya tidak ada hal substansial yang ingin diusung dari perubahan logo ini.
PSI hanya ingin tampil dengan wajah baru.
“Saya kira itu sebagai strategi branding partai saja. Tidak ada sesuatu yang substansial ya sejauh ini bisa saya lihat terkait dengan perubahan itu. Perubahan lambang partai yang dulunya mawar menjadi gajah hitam putih, kemudian warna corak warna sekarang ke lebih hitam dan merah itu hanya kesadaran bahwa simbol politik sosialis yang PSI kemarin coba usung,” tuturnya.
Partai Solidaritas Indonesia (PSI) menggelar Monochrom Party dimana semua yang datang memakai baju serba hitam dan putih di Loji Gandrung, Jumat (11/4/2025) malam lalu.
Ketua Umum PSI Kaesang Pangarep mengungkapkan ia sengaja menanggalkan warna merah yang selama ini selalu identik dengan partainya.
Pemilihan Ketum PSI Disindir PDIP Sepak Bola Gajah, Jokowi: E-Voting Patut Diacungi Jempol |
![]() |
---|
Kaesang Ungkap Nama Ketua Dewan Pembina PSI: Sebut Inisial J Sudah Bersedia, Jokowi? |
![]() |
---|
Politisi PDIP Sebut Prediksinya Sebulan Lalu Terbukti: Kaesang Terpilih Ketum PSI |
![]() |
---|
Di Depan Wapres Gibran, Kaesang Nyatakan Dukung Penuh Program MBG |
![]() |
---|
PDIP Tanggapi Wacana Jokowi Jadi Dewan Pembina PSI: Terkesan Bukan Partai Terbuka, Singgung Kaesang |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.