Breaking News

Kongres Nasional PSI di Solo

Blak-blakkan Bro Ron di Solo, PSI Bukan Jokowi dan Kaesang Saja, Semua Bisa Jadi Ketum

Salah satu kandidat ketua umum Partai Solidaritas Indonesia (PSI), Ronald Aristone Sinaga, menegaskan siapa saja bisa terpilih menjadi ketum partai

HO via WartaKota
JELANG KONGRES PSI - Joko Widodo dan Kaesang Pangarep beberapa waktu lalu. Salah satu kandidat ketua umum Partai Solidaritas Indonesia (PSI), Ronald Aristone Sinaga, menegaskan siapa saja bisa terpilih menjadi ketum partai yang kini berlambang gajah itu. Ia memastikan PSI 'bukanlah' hanya seputar Jokowi dan Kaesang Pangarep saja. 

Laporan Wartawan TribunSolo.com, Vincentius Jyestha 

TRIBUNSOLO.COM, SOLO - Salah satu kandidat ketua umum Partai Solidaritas Indonesia (PSI), Ronald Aristone Sinaga, menegaskan siapa saja bisa terpilih menjadi ketum partai yang kini berlambang gajah itu. 

Bro Ron, sapaan akrabnya, memastikan PSI 'bukanlah' hanya seputar Jokowi dan Kaesang Pangarep saja. 

PSI selama ini kerap dikaitkan dengan Jokowisme dan tak bisa dilepaskan dari bayang-bayang keluarga Jokowi

Bahkan, Jokowi tak hanya dijadikan role model bagi para kader, PSI sempat memilih putra bungsu Jokowi yakni Kaesang untuk menahkodai PSI. 

Pernyataan Bro Ron pun menegaskan bahwa 'there's no bigger player than the team' di tubuh PSI benar adanya. 

"Bisa, semua bisa terpilih (jadi ketum). Setelah pemilihan ini kan bisa dibilang jadi pembuka pandora box. Karena siapa saja bisa jadi ketua umum," ujar Bro Ron, dalam podcast bersama TribunSolo, Jumat (18/7/2025). 

PEMILIHAN CAKETUM PSI - Kolase foto (dari kiri ke kanan) Ronald Aristone Sinaga atau Bro Ron, Kaesang Pangarep, dan Agus Mulyono Herlambang.
PEMILIHAN CAKETUM PSI - Kolase foto (dari kiri ke kanan) Ronald Aristone Sinaga atau Bro Ron, Kaesang Pangarep, dan Agus Mulyono Herlambang. Partai Solidaritas Indonesia (PSI) menggelar Kongres Nasional pada 19–20 Juli 2025 di Kota Solo, Jawa Tengah.(Kolase Tribunnews.com)

Bro Ron yang dikenal ceplas-ceplos itu mengatakan pemilu raya yang diadakan PSI dengan mekanisme e-voting akan membuat partai-partai lain jadi kurang menarik bagi masyarakat. 

Sebab, untuk menjadi ketum di parpol lain, calon ketum haruslah menjadi kalangan elit terlebih dahulu. 

Dan untuk menuju puncak tak jarang harus memiliki koneksi dan modal besar alias uang yang tak sedikit. 

Menurutnya hal ini tak terjadi di PSI. Bro Ron mencontohkan dirinya sendiri yang bisa menjadi kandidat ketum meski belum lama terjun di dunia politik, tepatnya baru dua tahun terakhir. 

"Di partai besar itu saya rasa akan sangat susah, dari bawah, ke ranting dulu, naik ke kecamatan, naik ke kab/kota, dan seterusnya. Kecuali dia lahir sudah dari elitnya, kemudian elitnya jadi pejabat di pemerintahan, ya itu memang sangat gampang. Tapi jumlah orang yang seperti itu kan sangat sedikit," jelasnya. 

"Kalau saya tadinya 3 tahun jadi aktivis, kader biasa, jadi caleg gagal, ternyata karena dilihat saya punya kegiatan bagus nih, akhirnya bisa membantu partai dikasih posisi, sekarang jadi calon ketua umum," imbuhnya. 

Baca juga: Pemilihan Ketum PSI di Kongres Solo Dituding Settingan Menangkan Kaesang, Begini Tanggapan Bro Ron

Di sisi lain, dia menyebut bukan hanya kepribadian dan prestasi yang membuatnya mampu menjadi salah satu kandidat ketum.

Partai di mana dia bernaung pun memiliki pengaruh. 

Sumber: TribunSolo.com
Halaman 1/2
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved