Ternyata Banyak Mahasiswa Asing Kuliah di UIN Surakarta, Ada yang dari Afrika
Saat ini, total mahasiswa asing di kampus tersebut ada 41 orang. Menariknya, seluruh mahasiswa asing itu mendapatkan beasiswa penuh
Penulis: Advertorial Tribun Solo | Editor: Rifatun Nadhiroh
TRIBUNSOLO.COM, SOLO - Banyak mahasiswa asing yang berkuliah dan menempuh pendidikan di UIN RM Said Surakarta, salah satunya dari sebuah negara di Afrika Barat.
Kuliah di UIN Raden Mas Said Surakarta atau juga dikenal UIN Surakarta, kini menjadi pilihan menarik, tidak hanya bagi mahasiswa dalam negeri, tetapi juga bagi pelajar internasional dari berbagai penjuru dunia.
Sejak bertransformasi dari Institut Agama Islam Negeri (IAIN) menjadi Universitas Islam Negeri, kampus di bawah naungan Kementerian Agama ini semakin dikenal luas sebagai pusat pendidikan Islam yang progresif dan terbuka. Salah satu buktinya adanya mahasiswa asing yang membawa keberagaman budaya ke lingkungan akademik.
Dengan begitu, mahasiswa tidak hanya mendapatkan pemahaman mendalam tentang ilmu keislaman dan sosial, tetapi juga dibekali wawasan global dan keterampilan lintas budaya yang sangat dibutuhkan di era modern.
Program mahasiswa asing yang menempuh pendidikan di UIN Surakarta sudah dimulai sejak 2014.
Saat ini, total mahasiswa asing di kampus tersebut ada 41 orang. Menariknya, seluruh mahasiswa asing itu mendapatkan beasiswa penuh dari pihak kampus hingga semester VIII.
"Tahun ini kita menerima mahasiswa asing sebanyak 16 orang. Ternyata yang tertarik untuk kuliah di UIN RM Said Surakarta sampai ribuan. Hingga saat ini total mahasiswa asing kita ada 41," ujar Wakil Rektor (WR) III Bidang Kemahasiswaan, Alumni, dan Kerjasama, Dr. H. Abdulloh Faishol, kepada Espos, Selasa (15/7/2025).
Mahasiswa asing itu berasal dari berbagai negara, antara lain Filipina, Thailand, Timor Leste, Tajikistan, Pakistan, Mali, Gambia, Bangladesh, Nigeria, hingga Sierra Leone, sebuah negara di Afrika Barat.
Sebanyak 41 mahasiswa asing itu tersebar di 24 program studi (prodi) di UIN Surakarta. Namun, paling banyak berada di program studi Ilmu Al Qur'an dan Tafsir serta Pendidikan Bahasa Inggris.
Selain berkuliah secara reguler dari semester awal hingga akhir, ada pula mahasiswa asing yang berasal dari pertukaran mahasiswa Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam (FEBI) UIN Surakarta yang termasuk dalam kegiatan International Islamic Economics Summer Class. Ada banyak mahasiswa dari berbagai negara yang mengikuti program tersebut, yakni Filipina, Yaman, Bangladesh, Thailand, Malaysia, Uganda, hingga Gambia.
Tak hanya mahasiswa yang ingin berkuliah, UIN Surakarta juga membuka kesempatan pelajar asing untuk menimba ilmu. Mereka merupakan pelajar non-muslim yang ingin belajar tentang Islam.
"Jauh-jauh ada kalangan pelajar yang non-muslim ingin tahu tentang muslim. Mereka selama tujuh hari di sini, tepatnya di perpustakaan. Kita pandu dan bimbing selama di sini," tambah pria yang juga menjabat sebagai Ketua Majelis Ulama Indonesia (MUI) Sukoharjo itu.
Tingginya minat mahasiswa asing untuk menempuh pendidikan di UIN Surakarta membuktikan kualitas perguruan tinggi berbasis nilai-nilai keislaman dan kebangsaan mampu bersaing secara global.
Hal ini juga menjadi cerminan keberhasilan UIN dalam memperluas jangkauan pengaruhnya di kancah internasional, khususnya di bidang pendidikan.
(*)
Pilihan Jurusan di UIN Surakarta, Kuliah Islami dengan Kualitas Teruji |
![]() |
---|
Keren Pol! Petani Muda dan Mahasiswa KKN di Juwiring Klaten Bikin Tambo Art Ucapan HUT ke-221 Klaten |
![]() |
---|
Mau Ambil Profesi Keguruan di Solo? Ini Kampusnya! |
![]() |
---|
UIN Surakarta Makin Bersinar: Berawal dari STAIN hingga Kini Punya 41 Prodi |
![]() |
---|
Mengenal Beasiswa Tahfidz UIN Solo : Yuk Simak Syarat, Manfaat, Cara Daftar, dan Profil Kampusnya! |
![]() |
---|