Kongres Nasional PSI di Solo

Jokowi Tak Hadir di Penutupan Kongres PSI di Solo, Kaesang : Tidak Diundang

Joko Widodo (Jokowi), menjadi figur paling dinantikan ribuan simpatisan Partai Solidaritas Indonesia (PSI) pada malam puncak penutupan Kongres PSI

TribunSolo.com/ Anang Ma'ruf
JOKOWI TAK HADIR - Ketua Umum PSI, Kaesang Pangarep, memberikan klarifikasi terkait absennya sang ayah, Joko Widodo di hari kedua kongres PSI, Minggu (20/7/2025). Jokowi menjadi figur yang paling dinantikan ribuan simpatisan partai. 

Kaesang pun menyampaikan rasa syukurnya atas kelancaran kongres dan apresiasi terhadap seluruh kader yang hadir dari berbagai penjuru Indonesia.

“Selain itu, kami bersyukur semua berjalan dengan lancar, tidak ada halangan atau apapun. Sekali lagi saya ucapkan terima kasih kepada seluruh kader PSI yang datang jauh-jauh dari seluruh Indonesia ke Kota Solo,” tandasnya.

Kaesang Pangarep Resmi Terpilih Jadi Ketua Umum PSI dalam Kongres Solo 2025

Kaesang Pangarep resmi terpilih sebagai Ketua Umum Partai Solidaritas Indonesia (PSI) dalam Kongres Luar Biasa yang digelar di Solo pada Sabtu-Minggu, 19-20 Juli 2025.

Putra bungsu Presiden Joko Widodo itu memperoleh dukungan suara mayoritas dari seluruh Dewan Pimpinan Daerah (DPD) PSI se-Indonesia.

Kongres yang berlangsung di dua lokasi, yakni Graha Saba Buana dan Edutorium Universitas Muhammadiyah Surakarta (UMS), menjadi penentu arah baru kepemimpinan partai anak muda tersebut.

Kaesang yang sebelumnya menjabat sebagai Ketua Umum PSI sejak September 2023, kembali dipercaya untuk melanjutkan kepemimpinan dalam periode penuh melalui mekanisme kongres.

Sejak awal pelaksanaan kongres, dukungan terhadap Kaesang tampak mengalir deras. Sejumlah DPD PSI seperti dari Klaten, Yogyakarta, Bandung, hingga Makassar menyatakan dukungan terbuka terhadap Kaesang.

Bahkan beberapa menyebut bahwa Kaesang adalah simbol semangat baru PSI dalam menyasar pemilih muda.

Kongres ini menjadi momen penting karena untuk pertama kalinya PSI mengintegrasikan sistem e-voting dalam pemilihan Ketua Umum dan pengurus DPP, yang dikenal sebagai Pemilu Raya PSI.

PSI memanfaatkan platform digital untuk memfasilitasi proses pemilihan.

Seluruh peserta kongres yang memiliki hak suara—terdiri dari perwakilan DPD PSI provinsi dan kabupaten/kota, serta unsur DPP—melakukan pemungutan suara secara elektronik melalui aplikasi internal PSI yang telah disiapkan oleh panitia kongres.

Sistem ini dinilai aman dan anti-manipulasi, serta dapat melacak dan merekam suara secara real-time dengan tetap menjaga kerahasiaan pilihan setiap pemilih.

(*)

 

Sumber: TribunSolo.com
Halaman 2/2
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved