Klaten Bersinar
Selamat Datang di Klaten Bersinar

Penusukan Driver Ojol di Kartasura

Pengakuan Driver Ojol di Sukoharjo yang Ditusuk Penumpang, Niat Layani Malah Ditikam dari Belakang

Saat sedang mengangkat lemari, pelaku justru mengeluarkan pisau dapur dan menikam bagian belakang leher korban. 

|
TribunSolo.com/ Anang Ma'ruf
KORBAN PENUSUKAN - Seorang pengemudi ojek online, Taufik Ismail (48), menjadi korban penusukan oleh penumpangnya sendiri di sebuah rumah kontrakan di kawasan Taman Azalea Residence, Desa Makamhaji, Kecamatan Kartasura, Kabupaten Sukoharjo, pada Senin pagi (21/7/2025). Kejadian tragis tersebut bermula saat Taufik menerima orderan ojek online dengan titik penjemputan di rumah kontrakan pelaku, dengan tujuan Terminal Kartasura, tepatnya di daerah Wirogunan. 

Laporan Wartawan TribunSolo.com, Anang Ma'ruf

TRIBUNSOLO.COM, SUKOHARJO - Seorang pengemudi ojek online, Taufik Ismail (48), menjadi korban penusukan oleh penumpangnya sendiri di sebuah rumah kontrakan di kawasan Taman Azalea Residence, Desa Makamhaji, Kecamatan Kartasura, Kabupaten Sukoharjo, pada Senin pagi (21/7/2025).

Kejadian tragis tersebut bermula saat Taufik menerima orderan ojek online dengan titik penjemputan di rumah kontrakan pelaku, dengan tujuan Terminal Kartasura, tepatnya di daerah Wirogunan.

Tarif perjalanan tercatat sebesar Rp 25.600.

“Pukul 08.00 WIB kalau tidak salah, saya dapat orderan jemput di Taman Azalea Residence. Sampai di lokasi, pelaku minta tolong angkat lemari plastik kecil. Karena saya harus melayani penumpang, saya bantu angkat,” ungkap Taufik saat ditemui di Polsek Kartasura, Selasa (20/7/2025).

KORBAN PENUSUKAN - Seorang pengemudi ojek online, Taufik Ismail (48), menjadi korban penusukan oleh penumpangnya sendiri di sebuah rumah kontrakan di kawasan Taman Azalea Residence, Desa Makamhaji, Kecamatan Kartasura, Kabupaten Sukoharjo, pada Senin pagi (21/7/2025). Kejadian tragis tersebut bermula saat Taufik menerima orderan ojek online dengan titik penjemputan di rumah kontrakan pelaku, dengan tujuan Terminal Kartasura, tepatnya di daerah Wirogunan.
KORBAN PENUSUKAN - Seorang pengemudi ojek online, Taufik Ismail (48), menjadi korban penusukan oleh penumpangnya sendiri di sebuah rumah kontrakan di kawasan Taman Azalea Residence, Desa Makamhaji, Kecamatan Kartasura, Kabupaten Sukoharjo, pada Senin pagi (21/7/2025). Kejadian tragis tersebut bermula saat Taufik menerima orderan ojek online dengan titik penjemputan di rumah kontrakan pelaku, dengan tujuan Terminal Kartasura, tepatnya di daerah Wirogunan. (TribunSolo.com/ Anang Ma'ruf)

Namun tanpa diduga, saat sedang mengangkat lemari, pelaku justru mengeluarkan pisau dapur dan menikam bagian belakang leher korban. 

Taufik terjatuh, dan tusukan kedua mengenai punggungnya.

“Saya sempat melawan, tangan kiri saya terkena goresan pisau. Pelaku membabi buta menyerang saya. Saya berteriak minta tolong, dan warga datang. Tapi pelaku keburu kabur,” katanya.

Warga yang mendengar teriakan korban langsung memberikan pertolongan dan membawa Taufik ke Rumah Sakit UNS di Kartasura untuk mendapatkan perawatan pertama.

Menurut pengakuan Taufik, kondisi kesehatannya kini mulai membaik. 

Ia masih dalam pemantauan tim medis selama beberapa hari ke depan untuk memastikan tidak ada komplikasi lebih lanjut akibat luka tusukan yang dideritanya.

“Alhamdulillah kondisi saya sudah membaik. Mungkin akan kontrol lagi nanti kalau ada perubahan warna di luka. Saya juga punya tanggungan istri dan dua anak. Niat saya cuma mencari nafkah, insyaallah saya tidak trauma dan akan tetap bekerja seperti biasa,” ujarnya.

Baca juga: Motif Remaja di Sukoharjo Gelap Mata Sampai Tikam Driver Ojol, Tak Punya Uang untuk Bayar Kontrakan

Sementara itu, pelaku diamankan oleh pihak kepolisian kurang dari 24 jam setelah kejadian, tepatnya di Kecamatan Nogosari, Kabupaten Boyolali, pada malam hari sekitar pukul 22.00 WIB.

Polisi menyebut motif pelaku berkaitan dengan desakan ekonomi, termasuk pembayaran kontrakan rumah. 

Pelaku juga sempat berniat menguasai barang pribadi korban, namun gagal karena aksinya digagalkan warga.

Kasus ini nantinya akan ditangani Unit Perlindungan Perempuan dan Anak (PPA) Polres Sukoharjo, mengingat pelaku masih di bawah umur. 

Ia terancam dengan Pasal 351 KUHP tentang penganiayaan. 

Mengenal Desa Gumpang Kartasura

Desa Gumpang, yang terletak di Kecamatan Kartasura, Kabupaten Sukoharjo, Jawa Tengah, merupakan salah satu desa yang memiliki posisi strategis serta potensi sejarah dan ekonomi yang cukup kuat.

Dengan kode pos 57169, Gumpang menjadi desa terluas kedua di wilayah kecamatan setelah Desa Pucangan.

Secara geografis, Desa Gumpang berbatasan langsung dengan beberapa wilayah penting. Di sebelah utara, Gumpang bersisian dengan Jalan Slamet Riyadi yang menghubungkan ke Desa Pabelan.

Di selatan, desa ini berbatasan dengan Desa Mayang, sementara sisi timur berbatasan dengan Desa Makamhaji, dan di barat berbatasan dengan Kelurahan Ngadirejo.

Desa Gumpang memiliki luas wilayah yang cukup signifikan dengan jumlah penduduk lebih dari 10 ribu jiwa. Secara administratif, desa ini terbagi ke dalam 16 dusun, 7 RW, dan 55 RT.

Kantor Kepala Desa Gumpang berlokasi di Jalan Jenderal Sudirman No. 199, Kartasura, dan aktif melayani masyarakat pada hari kerja.

Selain dikenal sebagai wilayah padat penduduk dan pusat aktivitas ekonomi, Desa Gumpang juga memiliki sejarah yang menarik.

Menurut cerita turun-temurun masyarakat setempat, wilayah ini diyakini pernah menjadi tempat pelarian seorang raja pada masa lalu, meski belum ditemukan bukti tertulis yang dapat memperkuat kisah tersebut. 

Awalnya, desa ini disebut terbagi menjadi dua wilayah, yakni Gumpang Lor dan Gumpang Kidul, yang kemudian berkembang menjadi wilayah administratif yang berdiri sendiri.

Di sektor pendidikan, Gumpang dilengkapi dengan berbagai fasilitas seperti SD Negeri Gumpang 01, 02, 03, SD Islam, serta lembaga pendidikan swasta seperti TK dan SMP Muhammadiyah.

Sementara dalam bidang ekonomi, desa ini cukup aktif dengan kehadiran sejumlah industri serta berbagai pelaku UMKM.

Sebagai bentuk penguatan ekonomi lokal, sejak tahun 2018 Desa Gumpang telah memiliki Badan Usaha Milik Desa (BUMDes) yang bergerak di bidang jasa dan perdagangan.

Di sisi lain, desa ini juga dikenal aktif dalam pengelolaan lingkungan, khususnya dengan keberadaan Tempat Pengolahan Sampah Reduce-Reuse-Recycle (TPS3R), yang pernah mengantarkan Gumpang sebagai perwakilan Kabupaten Sukoharjo dalam ajang Lomba Habitat Provinsi Jawa Tengah.

Pada masa pandemi COVID-19, Desa Gumpang termasuk salah satu desa yang berhasil menyelesaikan program vaksinasi dosis pertama dan kedua secara tuntas kepada seluruh warganya.

Dengan letaknya yang dekat dengan simpul transportasi utama di wilayah Solo Raya dan kekayaan potensi lokalnya, Desa Gumpang terus bertransformasi menjadi wilayah desa yang mandiri, produktif, dan berdaya saing tinggi.

Deretan Kasus Korban Kekerasan Driver Ojek Online di Sukoharjo 

Dalam beberapa tahun terakhir, Kabupaten Sukoharjo, Jawa Tengah, menjadi lokasi sejumlah insiden kekerasan terhadap pengemudi ojek online (ojol).

Para pelaku menggunakan berbagai modus, mulai dari pesanan fiktif hingga serangan tiba-tiba, yang menyebabkan korban mengalami luka serius bahkan kerugian harta benda.

Berikut rangkuman tiga kasus kekerasan terhadap driver ojol yang sempat menghebohkan publik dan menjadi perhatian aparat penegak hukum:

1. Driver Go-Jek Dibegal di Persawahan Duwet, Baki

Pada 8 Juni 2021, seorang driver Go-Jek bernama Yadi Raharjo (56), warga Klaten, menjadi korban begal saat mengantar penumpang dari Terminal Tirtonadi Solo menuju Dukuh Daleman, Desa Duwet, Kecamatan Baki, Sukoharjo.

Modusnya, pelaku memesan ojek secara offline dan meminta korban memutar balik menuju area persawahan. Di lokasi yang sepi, pelaku melancarkan aksinya dengan merampas tas korban berisi uang Rp900.000, handphone, dan motor. Korban juga mengalami luka di pelipis akibat dipukul dengan benda tumpul.

Kasus ini sempat menimbulkan kekhawatiran di kalangan pengemudi ojek online karena pelaku berpura-pura sebagai penumpang biasa. Beruntung, polisi berhasil menangkap pelaku beberapa hari kemudian.

2. Percobaan Perampokan Sopir GrabCar di Grogol

Pada 31 Maret 2023, kejadian serupa menimpa Syahirul Alim (46), sopir GrabCar asal Kecamatan Baki. Ia mendapat pesanan melalui aplikasi dari seorang penumpang menggunakan akun \[email protected].

Setelah tiba di Desa Sanggrahan, Kecamatan Grogol, pelaku meminta mobil diarahkan ke area persawahan. Tiba-tiba pelaku menarik tuas rem tangan dan memukul kepala korban dari belakang.

Namun, korban berhasil melawan dan menyemprotkan parfum ke arah wajah pelaku, lalu melarikan diri dan meminta pertolongan warga. Polisi menangkap pelaku berinisial BYS (24) dan menetapkannya sebagai tersangka pencurian dengan kekerasan.

3. Driver Maxim Ditusuk Calon Penumpang di Gumpang, Kartasura

Kasus terbaru terjadi pada Senin, 21 Juli 2025, di Desa Gumpang, Kecamatan Kartasura. Seorang driver Maxim bernama Taufik menerima pesanan pengantaran lemari kecil dari seorang remaja laki-laki.

Saat membantu membawa barang ke rumah kontrakan pelaku, Taufik tiba-tiba ditusuk di bagian leher menggunakan pisau dapur. Korban langsung tersungkur dan pelaku melarikan diri.

Taufik kemudian dilarikan ke RS UNS Solo dan mendapatkan penanganan medis. Hingga kini, pelaku yang diperkirakan masih di bawah umur masih dalam pengejaran pihak kepolisian.

(*)

 

Sumber: TribunSolo.com
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved