Pencurian Motor Tukang Sayur di Boyolali
Motor Suzuki Titannya Dicuri saat Salat Subuh, Tukang Sayur di Boyolali Bingung Berjualan Esok Hari
Suzuki Titan yang menjadi tulang punggung penghasilan Suwardi, raib digondol maling saat dirinya menunaikan salat subuh di sebuah masjid.
Penulis: Tri Widodo | Editor: Vincentius Jyestha Candraditya
Laporan Wartawan TribunSolo.com, Tri Widodo
TRIBUNSOLO.COM, BOYOLALI - Di pagi yang masih remang, udara sejuk menyelimuti langit Boyolali. Seperti biasa, Suwardi (38), seorang pedagang sayur keliling, memulai harinya lebih awal dari kebanyakan orang.
Pukul 02.30 WIB, ia sudah bersiap menembus dingin untuk kulakan sayuran di Pasar Sunggingan.
Namun, Rabu (23/7/2025) pagi itu menjadi titik berat dalam perjalanan hidupnya.
Ketika ia berhenti sejenak untuk menunaikan salat Subuh di Masjid Al Barokah, Dukuh Ngrancah, Desa Pusporenggo, Suwardi tak menyangka bahwa motor kesayangannya—Suzuki Titan yang menjadi tulang punggung penghasilannya—akan raib begitu saja.

“Habis salat subuh, motor sudah tidak ada,” ujarnya pelan, menahan kecewa saat ditemui TribunSolo.com.
Motor itu bukan sekadar alat transportasi. Di atas joknya, ia menyusun beronjong penuh sayuran yang telah ia beli dari hasil berhutang atau titipan pedagang.
Kendaraan roda dua itu adalah sahabat setia dalam mengantar rezeki dari satu gang ke gang lain, dari satu dusun ke dusun lain.
Beruntung, beronjong dan sebagian sayurannya ditemukan di sekitar timur makam perumahan B-Hill.
Baca juga: Kisah Pilu Tukang Sayur di Boyolali, Motor dan Dagangan Rp1,2 Juta Raib Saat Ditinggal Salat Subuh
Meski begitu, sebagian besar dagangan telah diambil kembali oleh para pemiliknya dari Pasar Sunggingan. Kini, Suwardi harus memutar otak—esok harus tetap jualan, namun tanpa kendaraan.
“Untuk jualan besok belum tahu,” ujarnya lirih.
Ia tak punya pilihan lain. Istrinya tinggal di rumah menjaga dua anak mereka yang masih kecil. Tak ada sumber penghasilan lain.
Suwardi menggantungkan seluruh harapan pada hasil berjualan sayur keliling.
“Istri saya di rumah. Ngasuh anak. Yang kerja saya,” tuturnya.
Setiap harinya, dari hasil berdagang sayur keliling, Suwardi biasa membawa pulang keuntungan sekitar Rp 120 ribu.
Jumlah yang tak banyak, namun cukup untuk memenuhi kebutuhan dapur, membayar sekolah anak, dan mengisi tabung gas.
“Ya Alhamdulillah, cukup buat kebutuhan,” katanya.
Kini, ia hanya bisa berharap ada jalan terbuka—entah bantuan, uluran tangan, atau keajaiban—agar bisa kembali berdagang seperti biasa. Karena bagi Suwardi, motor itu bukan cuma alat. Itu adalah nyawa dari kehidupan sehari-hari keluarganya.
“Dari rumah terus kulakan ke pasar Sunggingan. Setelah salat subuh baru keliling,” pungkasnya.
Mengenal Pasar Sunggingan Boyolali : Sentra Hijau bagi Pedagang Sayur

Terletak hanya sekitar 6 km dari pusat Kota Boyolali, Pasar Sunggingan adalah pasar tradisional modern yang berdiri dua lantai.
Lantai pertama diperuntukkan pedagang pakaian, elektronik, dan sembako, sementara lantai dua menjadi hub bagi para pedagang sayur mayur, buah, daging, dan ikan segar.
Buka sejak pukul 04.00, pasar ini menampung sekitar 700 pedagang aktif dari total 1.230 pedagang ber-SIDT, operasional harian yang terus dijaga kebersihan dan kelancarannya Perpustakaan STAN.
Bagi para pedagang keliling seperti Suwardi, pasar ini menjadi tempat kulakan sayuran untuk dijual di pelosok desa.
Kasus Pencurian Motor di Boyolali Sepanjang 2025
Sepanjang tahun 2025, Polres Boyolali telah menangani sejumlah kasus pencurian kendaraan bermotor:
- Pada 6 Februari 2025, kasus pencurian sepeda motor Honda Vario milik warga Desa Sudimoro, Kecamatan Teras. Dua pelaku, salah satunya masih di bawah umur (AY, 17) berhasil diamankan oleh polisi.
- Pada 18 Maret, Satreskrim Polres Boyolali membongkar sindikat curanmor, menangkap tiga tersangka dalam 24 jam, termasuk penadah
- Pada 21 Maret 2025, dua tersangka pria (22 dan 23 tahun) ditangkap setelah melakukan pencurian motor di empat lokasi, termasuk parkir karaoke dan warnet. Tiga motor: Beat, Scoopy, dan Yamaha F1ZR diamankan.
- Pada 15 April 2025, modus baru pencurian motor berupa rayuan via aplikasi chat berakhir tertangkap. Korban kehilangan motor, dompet, dan ponsel.
- Data dari Polda Jateng mencatat total 278 kasus curanmor di Boyolali sepanjang tahun 2024, dan hingga Juli 2025 tren angka ini masih menjadi sorotan polisi. Angka tersebut menunjukkan potensi risiko tinggi bagi pelaku ekonomi harian seperti Suwardi.
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.