Klaten Bersinar
Selamat Datang di Klaten Bersinar

Pelecehan Seksual Siswa SD di Sukoharjo

Pihak Sekolah Syok saat Tahu Kepsek Cabuli 20 Murid di Sukoharjo, Tidak Menyangka Sejauh Itu

Pengurus sekaligus pendiri Kuttab Alfaruq, M. Syafi’i Al Hafidz, mengaku pihak sekolah sangat terpukul saat pertama kali mengetahui.

|

Laporan Wartawan TribunSolo.com, Anang Ma'ruf

TRIBUNSOLO.COM,SUKOHARJO - Kasus dugaan pelecehan seksual terhadap anak yang melibatkan Dendi Irwandi, oknum guru sekaligus kepala sekolah di Kuttab Al Faruq Sukoharjo, mengejutkan banyak pihak, termasuk pengurus internal sekolah.

Kuttab Al Faruq adalah lembaga pendidikan nonformal berbasis agama di Kecamatan Grogol, Sukoharjo, Jawa Tengah.

Lembaga pendidikan ini berdiri sejak tahun 2019 dan di luar pengawasan formal Kemenag maupun Dinas Pendidikan setempat.

Pengurus sekaligus pendiri Kuttab Al Faruq, M. Syafi’i Al Hafidz, mengaku pihak sekolah sangat terpukul saat pertama kali mengetahui kasus ini mencuat ke publik.

“Ketika mencuatnya kasus ini pertama kali, otomatis kami syok. Kenapa bisa seperti ini, dan kok bisa sejauh ini yang dia (Dendi) lakukan. Kami benar-benar tidak menyangka,” ujar Syafi’i, Jumat (25/7/2025).

Baca juga: Cerita Terdakwa Pelecehan Seksual di Sukoharjo Jadi Kepala Sekolah, Dikenal Sosok yang Lemah Lembut

Menurutnya, Dendi selama ini dikenal sebagai sosok yang lemah lembut, aktif dalam dunia pendidikan, bahkan pernah menjadi pengisi kajian rutin di beberapa masjid. 

Namun fakta yang terungkap dalam proses hukum sangat bertolak belakang dengan citra yang selama ini dikenal.

Syafi’i juga menyayangkan jika ada individu yang menyadari dirinya memiliki kelemahan karakter, tetapi tetap memilih terlibat di dunia pendidikan. 

Hal itu, kata dia, sangat berisiko dan bisa menimbulkan dampak luas.

“Seharusnya, ketika dia merasa memiliki kelemahan atau karakter yang kurang tepat dan dia sadar itu, maka seharusnya tidak masuk ke lembaga pendidikan mana pun,” katanya.

Oleh karena itu, karakter tenaga pendidik sangat menentukan arah pembentukan moral peserta didik.

“Kita bicara soal lembaga yang membentuk masa depan anak. Satu celah kesalahan bisa berdampak besar bagi banyak pihak,” tandasnya.

Pihak sekolah menyerahkan proses hukum sepenuhnya kepada aparat penegak hukum dan menyatakan akan mendukung penuh langkah-langkah hukum untuk memberikan keadilan bagi para korban. 

Cerita Terdakwa Pelecehan Seksual di Sukoharjo Jadi Kepala Sekolah

Halaman
1234
Sumber: TribunSolo.com
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved