Bendera One Piece di HUT RI
Fenomena Pasang Bendera One Piece Jelang HUT RI, Kapolres Boyolali Sebut Tak Ada Konsekuensi Hukum
Pengibaran bendera ini memang menurut Kapolres Boyolali, AKBP Rosyid Hartanto tidak melanggar hukum.
Penulis: Tri Widodo | Editor: Vincentius Jyestha Candraditya
Laporan Wartawan TribunSolo.com, Tri Widodo
TRIBUNSOLO.COM, BOYOLALI - Jelang peringatan HUT ke-80 Kemerdekaan RI, bendera One Piece banyak beredar di masyarakat.
Pengibaran bendera ini memang menurut Kapolres Boyolali, AKBP Rosyid Hartanto tidak melanggar hukum.
"Sejauh ini tidak ada, tidak ada konsekuensi hukum. Kenapa? Karena kan memang konsekuensi hukum kan harus ada regulasi atau aturan, kan? Sementara secara aturan secara tertulis di sini tidak ada, masih sifatnya ada adalah himbauan," kata Kapolres saat dihubungi TribunSolo.com, Senin (4/7/2025).
Hanya saja, Kapolres mengimbau masyarakat untuk tak mengibarkan bendera One Piece.
"Kita imbau untuk supaya menghormati nilai-nilai perjuangan para pahlawan yang telah memerdekakan Indonesia," jelasnya.
Rosyid menyebut saat ini memang belum ditemukan bendera One piece yang berkibar di Boyolali.
Meski begitu, pihaknya terus melakukan upaya preventif.
"Tokoh-tokoh masyarakat yang ada di kampung-kampung di desa-desa saya untuk kita minta masyarakat mengibarkan bendera merah putih," tambahnya.
Di sisi lain, pihaknya juga akan mengadakan kegiatan pembagian 10.000 bendera merah putih kepada masyarakat.
Baca juga: Mural One Piece di Jebres Solo Dihapus atas Arahan Lurah & Personel TNI-Polri, Pembuat Ditelusuri
Selain belum ditemukannya bendera One piece, gambar-gambar one piece juga belum ditemukan ada di Boyolali.
"Kalau ada, nanti kita imbau untuk diganti dengan gambar yang lebih menonjolkan perjuangan pahlawan, mungkin gambar kemerdekaan, gambar perjuangan, atau foto-foto pejuang itu lebih bagus dari pada One Piece," tambahnya.
Rosyid menyatakan, pengibaran bendera One piece memang tidak melanggar hukum.
Sebab, sejauh ini belum ada regulasi yang mengatur tentang pengibaran bendera itu.
Meski begitu, pihaknya tetap mengimbau masyarakat untuk mengibarkan bendera merah putih saja sebagai bentuk rasa nasionalisme.
Apa Itu One Piece?
One Piece, salah satu serial manga dan anime paling fenomenal di dunia, terus mempertahankan popularitasnya meski telah berjalan lebih dari dua dekade.
Karya dari mangaka legendaris Eiichiro Oda ini pertama kali diterbitkan pada tahun 1997 di majalah Weekly Shōnen Jump dan hingga kini masih aktif dirilis secara mingguan.
Serial ini mengisahkan petualangan Monkey D. Luffy, seorang pemuda yang bercita-cita menjadi Raja Bajak Laut (Pirate King) dengan menemukan harta karun legendaris bernama One Piece.
Luffy memperoleh kekuatan tubuh elastis seperti karet setelah secara tidak sengaja memakan salah satu dari Devil Fruit, buah mistis yang memberikan kekuatan luar biasa kepada siapa pun yang memakannya.
Bersama kru bajak lautnya yang dikenal dengan nama Straw Hat Pirates, Luffy menjelajahi lautan Grand Line untuk mengungkap misteri dunia, menghadapi musuh tangguh, dan membentuk persahabatan yang kuat.
Baca juga: Mural One Piece di Jebres Solo Dihapus atas Arahan Lurah & Personel TNI-Polri, Pembuat Ditelusuri
Anggota kru yang beragam, seperti Zoro si pendekar pedang, Nami sang navigator, Sanji si koki, Chopper si dokter rusa, hingga Nico Robin, Franky, Brook, dan Jinbe, turut menambah warna dalam perjalanan panjang mereka.
Tema persahabatan, kebebasan, dan keadilan menjadi benang merah yang mengikat cerita One Piece. Selain pertarungan epik dan plot yang penuh teka-teki, serial ini juga dikenal dengan humor khas dan pembangunan dunia (world-building) yang kompleks.
Menurut data terbaru, One Piece telah terjual lebih dari 500 juta kopi di seluruh dunia, menjadikannya sebagai manga terlaris sepanjang masa dan memegang Rekor Guinness untuk cetakan terbanyak dari satu seri manga oleh satu orang penulis.
Meski telah berjalan lebih dari 25 tahun, Oda menyatakan bahwa kisah One Piece kini telah memasuki tahap akhir.
Namun, para penggemar di seluruh dunia masih setia mengikuti setiap bab baru yang dirilis, menantikan akhir dari petualangan Luffy dan kawan-kawan.
Menjelang HUT ke-80 RI, Bendera One Piece Viral Berkibar di Berbagai Daerah
Jelang peringatan Hari Ulang Tahun (HUT) Kemerdekaan Republik Indonesia ke-80 pada 17 Agustus 2025, jagat maya dihebohkan dengan maraknya pengibaran bendera bajak laut dari anime One Piece, yakni bendera Jolly Roger milik kru Topi Jerami (Straw Hat Pirates).
Fenomena ini terjadi di berbagai daerah di Indonesia dan menjadi viral di media sosial.
Foto dan video yang menunjukkan bendera tengkorak dengan topi jerami itu berkibar di rumah-rumah warga, motor, bahkan kapal nelayan, ramai dibagikan warganet sejak akhir Juli 2025.
Baca juga: Tak Seperti di Sragen yang Muralnya Dihapus, Wali Kota Solo Izinkan Bendera One Piece
Tak sedikit bendera itu dikibarkan berdampingan, bahkan menggantikan posisi bendera Merah Putih, menimbulkan pro dan kontra di tengah masyarakat.
Fenomena ini memunculkan beragam tafsir.
Banyak warganet menganggap pengibaran bendera One Piece sebagai bentuk sindiran terhadap kondisi sosial dan politik Indonesia saat ini.
(*)
| Polemik Bendera One Piece: Konveksi di Karanganyar Setop Produksi, Percetakan Jakarta Tolak Pesanan |
|
|---|
| Aksi Kamisan di Solo Bawa Bendera One Piece, Ini Aturan Soal Simbol Negara |
|
|---|
| Video Bendera One Piece Berkibar di Puncak Lawu Karanganyar, Pemilik Akun : Unggahan Lama Sejak Mei |
|
|---|
| Aksi Kamisan di Solo Soroti Penertiban Bendera One Piece : Pembungkaman Kebebasan Berekspresi |
|
|---|
| Kebanjiran Orderan Bendera One Piece, Konveksi di Karanganyar Pilih Hentikan Produksinya, Ada Apa? |
|
|---|

Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.