Yaqut Cholil Qoumas Dipanggil KPK Hari Ini, Dulu Pernah Berkunjung ke Solo
Mantan Menteri Agama Yaqut Cholil Qoumas kini tengah diperiksa KPK. Dulu mantan menteri tersebut pernah berkunjung ke Solo.
Penulis: Tribun Network | Editor: Ryantono Puji Santoso
TRIBUNSOLO.COM - Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) memanggil Mantan Menteri Agama (Menag) Yaqut Cholil Qoumas pada Kamis (7/8/2025) pagi.
Pemanggilan Yaqut ini guna memberikan keterangan dalam dugaan korupsi dalam pembagian kuota haji.
Terlihat Yaqut mendatangi Gedung Merah Putih KPK pada pukul 09.29 WIB.
Dia mengendarai mobil Toyota Fortuner kelir hitam.
Kedatangannya, tanpa didampingi oleh pengacara.
Baca juga: Pesan Menag Yaqut untuk Para Santri di Pilpres 2024 : Jangan Pilih Pemimpin yang Cengengesan
Yaqut juga terlihat membawa sebuah map berwarna biru.
Dia mengatakan, kedatangannya untuk memberikan klarifikasi terkait kasus tersebut.
Sementara itu, isi map yang dia bawa adalah Surat Keputusan (SK) pengangkatannya sebagai menteri.
"Alhamdulillah sehat. Saya dimintai klarifikasi dan keterangan terkait dengan pembagian kuota haji. Nanti saya sampaikan keterangan di dalam," ujar Yaqut.
"Saya hanya bawa SK sebagai menteri. Saya enggak tahu ya [tekanan politik]. Nanti saya akan sampaikan keterangan di dalam karena itu materi saya enggak bisa sampaikan ke teman-teman. Itu nanti saya sampaikan di dalam," ucapnya.
Momen di Solo
Catatan TribunSolo.com, Mantan Menteri Agama Yaqut Cholil Qoumas pernah berkunjung ke Solo.
Ini ketika acara Wahana Negara Raharja (WNR) 2023 yang diselenggarakan di Alila Hotel, Jumat (29/9/2023).
Kala itu, Yaqut berbicara soal agama jangan sampai dijadikan untuk alat politik.
"Aturan regulasi itu ditetapkan melalui mekanisme politik. Tetapi agama tidak boleh digunakan sebagai alat politik untuk memenuhi nafsu kekuasaan," ungkapnya saat sesi sambutan Wahana Negara Raharja (WNR) 2023 yang diselenggarakan di Alila Hotel, Jumat (29/9/2023).
Ia pun bercerita bagaimana sejarah menggambarkan banyak orang menggunakan agama untuk meraih simpati.
Menurutnya jangan sampai sejarah semacam ini terulang.
"Tidak boleh beda pilihan kemudian yang beda itu dikafir-kafirkan. Pasti ingat kita punya sejarah yang tidak baik. Penggunaan agama dalam politik kita punya sejarah tidak baik," tuturnya.
Ia mencontohkan saat Pilkada DKI pada tahun 2017 masih ditemukan banyak orang menggunakan agama untuk meraih kekuasaan.
"Beberapa waktu yang lalu ketika pilihan gubernur Jakarta. Kemudian dua pilpres terakhir agama masih terlihat digunakan sebagai alat untuk mencapai kepentingan kekuasaan," jelasnya.
Ia berpesan pada umat beragama termasuk umat Buddha agar mereka bisa menjaga perdamaian dalam gelaran pesta demokrasi ini.
"Kita riang gembira saja. Jadi nggak usah kemudian muncul rasa permusuhan karena berbeda pendapat apalagi merasa harus perang satu dengan yang lain," ujarnya. (*)
Artikel ini diolah dari TribunSolo.com dan Tribunnews.com dengan judul BREAKING NEWS: Gus Yaqut Tiba di KPK, Bawa SK Menteri dalam Map Biru
Sejarah Grontol Jagung, Kuliner Legendaris Solo Raya, Dulu Makanan Pengganti Beras saat Penjajahan |
![]() |
---|
Polemik Bendera One Piece: Percetakan di Jakarta Tolak Pesanan, di Solo Raya Ada Mural Dihapus |
![]() |
---|
Daftar Pasaran Harga iPhone Bekas Solo Sekitarnya Kamis 7 Agustus 2025, iPhone X Termurah |
![]() |
---|
Daftar Sementara Pemain Persis Solo di Super League 2025/2026, Masih Targetkan Pemain Asing Lagi |
![]() |
---|
Solo Raya Panas-Hujan, Puncak Kemarau Jateng Segera Berakhir, Waspada Cuaca Ekstrem Pancaroba! |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.