Klaten Bersinar
Selamat Datang di Klaten Bersinar

Tukang Sepuh Emas Kuliahkan Anak di ITB

Kisah Perjuangan Santi, Ibu Tangguh Tukang Sepuh Emas di Solo Mampu Kuliahkan 2 Anaknya di ITB

Sebelum menetap berprofesi sebagai tukang sepuh emas, Santi sempat mengadu nasib menerima pesanan kue.

Penulis: Ahmad Syarifudin | Editor: Hanang Yuwono
TRIBUNSOLO.COM/AHMAD SYARIFUDIN
SOSOK IBU TANGGUH - Tukang Sepuh Emas, Santi Endartati (49) memperlihatkan foto anaknya, Oryza Sativa yang baru saja diterima di ITB ketika ditemui TribunSolo.com di lapaknya di Solo, Jawa Tengah, Sabtu (9/8/2025). Santi Endartati punya perjuangan berat dalam menguliahkan dua anaknya di ITB. 

Setelah itu ia menyetor ke juragannya dan mengambil untung dari penjualan itu.

Baca juga: Nasib Mahasiswi ITB Bikin Meme Prabowo-Jokowi: Masih Mahasiswa Aktif Meski Jadi Tersangka & Ditahan

“Saya beli emas yang rusak. Saya setor dapat selisihnya,” tuturnya.

Ia mengakui tak mampu jika harus menguliahkan anak-anaknya dengan biaya sendiri.

Ia hanya berbekal keyakinan yang kuat akhirnya kedua anaknya bisa kuliah di perguruan tinggi bergengsi.

“Ya memang saya memotivasi. Kamu pasti bisa,” terangnya.

Anaknya yang kedua, Oryza Sativa Fakultas tahun ini diterima di Ilmu dan Teknologi Kebumian (FITB) ITB.

Lalu Arjuna tahun 2022 lalu Fakultas Teknik Pertambangan dan Perminyakan (FTPM) ITB.

Baca juga: Kisah Anak Penjual Plastik di Boyolali Raih IPK 3,99 di ITB. Hampir Tiap Semester Dapat Penghargaan

“Anak saya itu dari SMP memang pengennya di ITB. Pengen kerja di tambang. Biar sukses mungkin tahu keadaannya orang tua. Pengennya mengubah nasib keluarganya biar nggak kaya gini terus. SMA dua tahun akselerasi. Dia langsung ngambil FTPM. Diterima. Di rumah kan sering cerita mungkin adiknya tertarik juga. Impiannya juga di ITB. Alhamdulillah lolos lewat jalur SNBP,” terangnya.

Ia telah kenyang asam garam hidup dalam kondisi serba sulit.

Tapi ia tak henti-hentinya memotivasi dirinya sendiri dan anak-anaknya untuk tak pantanh menyerah.

“Kondisinya sulit terus. Bukan pernah lagi. Ya pokoknya saya harus bisa. Anakku bisa jadi. Yakin ada jalannya,” ungkapnya.

Meski hanya anak seorang tukang sepuh emas, anak-anaknya tak merasa rendah diri. 

Bahkan saat mereka libur mereka ikut menemani ibunya.

“Kalau libur Sabtu-Minggu juga duduk di sini anak saya yang Oryz. Libur duduk-duduk di sini,” terangnya.

Baca juga: Kisah Zaki dari Boyolali Jateng Viral Lulus ITB dengan IPK 3,99, Dari Kecil Senang Belajar Astronomi

Meski mendapat beasiswa Kartu Indonesia Pintar Kuliah (KIP-K), ia harus tetap menanggung biaya hidup anaknya selama kuliah.

Sumber: TribunSolo.com
Halaman 2 dari 4
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved