Tukang Sepuh Emas Kuliahkan Anak di ITB
Kisah Perjuangan Santi, Ibu Tangguh Tukang Sepuh Emas di Solo Mampu Kuliahkan 2 Anaknya di ITB
Sebelum menetap berprofesi sebagai tukang sepuh emas, Santi sempat mengadu nasib menerima pesanan kue.
Penulis: Ahmad Syarifudin | Editor: Hanang Yuwono
Setelah itu ia menyetor ke juragannya dan mengambil untung dari penjualan itu.
Baca juga: Nasib Mahasiswi ITB Bikin Meme Prabowo-Jokowi: Masih Mahasiswa Aktif Meski Jadi Tersangka & Ditahan
“Saya beli emas yang rusak. Saya setor dapat selisihnya,” tuturnya.
Ia mengakui tak mampu jika harus menguliahkan anak-anaknya dengan biaya sendiri.
Ia hanya berbekal keyakinan yang kuat akhirnya kedua anaknya bisa kuliah di perguruan tinggi bergengsi.
“Ya memang saya memotivasi. Kamu pasti bisa,” terangnya.
Anaknya yang kedua, Oryza Sativa Fakultas tahun ini diterima di Ilmu dan Teknologi Kebumian (FITB) ITB.
Lalu Arjuna tahun 2022 lalu Fakultas Teknik Pertambangan dan Perminyakan (FTPM) ITB.
Baca juga: Kisah Anak Penjual Plastik di Boyolali Raih IPK 3,99 di ITB. Hampir Tiap Semester Dapat Penghargaan
“Anak saya itu dari SMP memang pengennya di ITB. Pengen kerja di tambang. Biar sukses mungkin tahu keadaannya orang tua. Pengennya mengubah nasib keluarganya biar nggak kaya gini terus. SMA dua tahun akselerasi. Dia langsung ngambil FTPM. Diterima. Di rumah kan sering cerita mungkin adiknya tertarik juga. Impiannya juga di ITB. Alhamdulillah lolos lewat jalur SNBP,” terangnya.
Ia telah kenyang asam garam hidup dalam kondisi serba sulit.
Tapi ia tak henti-hentinya memotivasi dirinya sendiri dan anak-anaknya untuk tak pantanh menyerah.
“Kondisinya sulit terus. Bukan pernah lagi. Ya pokoknya saya harus bisa. Anakku bisa jadi. Yakin ada jalannya,” ungkapnya.
Meski hanya anak seorang tukang sepuh emas, anak-anaknya tak merasa rendah diri.
Bahkan saat mereka libur mereka ikut menemani ibunya.
“Kalau libur Sabtu-Minggu juga duduk di sini anak saya yang Oryz. Libur duduk-duduk di sini,” terangnya.
Baca juga: Kisah Zaki dari Boyolali Jateng Viral Lulus ITB dengan IPK 3,99, Dari Kecil Senang Belajar Astronomi
Meski mendapat beasiswa Kartu Indonesia Pintar Kuliah (KIP-K), ia harus tetap menanggung biaya hidup anaknya selama kuliah.
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.