Tukang Sepuh Emas Kuliahkan Anak di ITB
Kisah Perjuangan Santi, Ibu Tangguh Tukang Sepuh Emas di Solo Mampu Kuliahkan 2 Anaknya di ITB
Sebelum menetap berprofesi sebagai tukang sepuh emas, Santi sempat mengadu nasib menerima pesanan kue.
Penulis: Ahmad Syarifudin | Editor: Hanang Yuwono
Ia bersyukur anak-anaknya bisa mengatur agar dalam keterbatasan semua bisa cukup.
“Ya kan bisa ada kiriman dicukup-cukupin. Makanannya nggak terlalu mahal. Kakaknya udah lama tahu segini murah buat makan. Alhamdulillah bisa ngatur anaknya. Yang besar semester 7 insyaallah tahun depan wisuda,” jelasnya.
Ia bersyukur satu demi satu doanya diijabah.
Saat ditanya mengenai amalan-amalan ibadah yang sering dilakukan, ia memilih untuk rendah hati tak ingin terlalu menunjukkan.
“Kaya ibu-ibu lainnya mendoakan anaknya. Tiap sholat doain anaknya. Tahajud, qobliyah Subuh,” terangnya.
Jurusannya Termasuk Sulit Ditembus di ITB
Institut Teknologi Bandung (ITB) kembali menjadi salah satu tujuan utama calon mahasiswa dalam Seleksi Nasional Berdasarkan Tes (SNBT) 2025.
Berdasarkan data terbaru dari Direktorat Pendidikan ITB, lima fakultas dan sekolah di kampus tersebut tercatat memiliki tingkat keketatan tertinggi dalam penerimaan mahasiswa baru tahun ini.
Pendaftaran SNBT 2025 telah dibuka dan akan berlangsung hingga 27 Maret 2025.
Para peserta diimbau mempertimbangkan tingkat persaingan di jurusan atau fakultas yang mereka pilih, terutama bagi yang menargetkan masuk ke ITB.
ITB sendiri memiliki total 12 fakultas dan sekolah, serta 1 sekolah pascasarjana. Dari jumlah tersebut, berikut lima fakultas/sekolah dengan tingkat persaingan tertinggi di SNBT 2025:
1. Sekolah Teknik Elektro dan Informatika (STEI-K)
Keketatan: 3 persen
STEI-K menjadi fakultas dengan tingkat persaingan paling ketat di ITB.
Hanya 3 persen dari total pendaftar yang berhasil diterima.
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.