Klaten Bersinar
Selamat Datang di Klaten Bersinar

Kasus Tertemper Kereta

KAI Beberkan Faktor Penyebab 10 Orang Tertemper Kereta Hingga 5 Tewas di Solo Raya Sepanjang 2025

Kasus tertemper kereta di Solo Raya tercatat ada 10 kejadian. Selama 2025 ini sudah ada 5 orang yang meninggal dunia.

|
Tribun Solo / Anang Maruf
ILUSTRASI KECELAKAAN. Suasana dekat palang pintu kereta usai kecelakaan KA Bataran Kresna dengan Daihatsu Sigra di perlintasan Kelurahan Gayam, Kecamatan/Kabupaten Sukoharjo, pada Rabu (26/3/2025) kemarin. Pihak kepolisian ungkap petugas palang pintu perlintasan bantah mengantuk. 

Laporan Wartawan TribunSolo.com, Vincentius Jyestha

TRIBUNSOLO.COM, SOLO - Sepanjang semester pertama 2025, yakni Januari-Juni 2025, tercatat 10 kejadian orang tertemper kereta api di wilayah kerja Daop 6 Yogyakarta, termasuk di Solo Raya.

Dari jumlah itu, lima korban meninggal dunia.

Manajer Humas KAI Daop 6 Yogyakarta, Feni Novida Saragih, mengungkapkan bahwa sebagian besar kasus terjadi karena faktor kurangnya kesadaran dari pengguna jalan.

"Ada 10 kejadian, 7 kejadian itu melibatkan kereta api jarak jauh dan 3 KRL. Dan dari angka ini memang ada 5 korban jiwa. Kita sayangkan ya, sangat tidak kita harapkan terjadi. Ini banyak faktor sebenarnya, seperti yang tertemper ini. Banyak faktor, tapi yang paling kita soroti adalah masih kurangnya kesadaran dan kepedulian dari para pengguna jalan raya itu sendiri," ujar Feni, dalam podcast bersama TribunSolo.com, Selasa (12/8/2025).

Feni menegaskan bahwa keselamatan di perlintasan kereta bergantung pada kedisiplinan masyarakat. Di mana kepatuhan terhadap rambu yang ada hingga kewaspadaan menjadi kunci.

Baca juga: Pria Sragen Tewas saat Buat Konten di Rel Kereta Api di Karanganyar, KAI Ingatkan Lagi soal Aturan

"Pintu perlintasan itu pada hakikatnya merupakan alat bantu untuk melindungi perjalanan kereta api. Tapi faktor utamanya adalah masyarakat harus mematuhi rambu-rambu yang ada di perlintasan saat akan melintasi dan lebih baik menggunakan perlintasan resmi daripada perlintasan yang tidak resmi ataupun liar," katanya.

Ia mengimbau agar setiap pengendara selalu memastikan kondisi aman sebelum melintas.

"Jadi tetap waspada dan hati-hati saat akan melintasi perlintasan. Kalau naik mobil misalkan, buka kaca mobilnya dulu perhatikan kanan kiri baru melintas. Jadi tetap para pengguna jalan itu juga harus waspada ya walaupun itu tadi ada rambu-rambu gitu," ungkapnya.

Jalur Rawan di Solo Raya

Berdasarkan analisis KAI, salah satu titik rawan kecelakaan adalah jalur Purwosari–Wonogiri yang dilintasi kereta Batara Kresna.

Lokasinya berada di jalan protokol dengan bangunan-bangunan di pinggir jalur, sehingga kendaraan yang keluar dari area tersebut langsung berada di jalan raya.

"Beberapa kejadian misalkan ada yang langsung dari wilayah tersebut mau jalan langsung menerobos tanpa melihat kanan kiri. Ada yang misalkan dia berhentinya istilahnya tidak di titik aman. Ada yang terlalu mepet, seperti itu. Tapi banyak juga yang misalkan dia parkingnya tidak save. Jadi selain di wilayah Purwosari–Wonogiri, juga yang kereta jarak jauh seperti kemarin ada kejadian yang di antara Masaran–Kemiri, Sragen," jelas Feni.

Ia juga menyoroti perilaku warga yang nekat membuat konten untuk media sosialnya namun lokasinya berada di dekat jalur kereta.

"Kalau lihat di sosial media ada yang asyik membuat konten seperti itu, sampai mungkin dia tidak sadar ada kereta yang melintas sangat dekat, akhirnya dia terkena," pungkasnya.

KAI mengingatkan kembali bahwa palang pintu dan rambu di perlintasan hanyalah alat bantu. Keselamatan tetap berada di tangan pengguna jalan yang harus disiplin, waspada, dan mematuhi aturan.

Kasus Tertemper di Solo Raya

Seorang laki-laki ditemukan tewas tertemper kereta api tepatnya di Desa Kaliwuluh, Kecamatan Kebakkramat, Kabupaten Karanganyar, Sabtu (26/7/2025).

Pemuda itu ditemukan tewas diduga tertemper kereta api saat membuat konten.

Berdasarkan informasi yang dihimpun TribunSolo.com, kejadian tersebut terjadi sekira pukul 17.35 WIB.

Identitas korban diketahui bernama Miza Gani Maulana Firdaus, warga Desa Kliwonan, Kecamatan Masaran, Kabupaten Sragen.

Kepala Sekretariat BPBD Kabupaten Karanganyar Danang Kusmawardana membenarkan kejadian tersebut.

Dia mengatakan peristiwa tertempernya seorang pria kereta api hingga tewas berawal dari membuat konten.

Korban membuat konten bersama temannya warga Desa Bentak, Kecamatan Sidoharjo, Kabupaten Sragen.

"Menurut keterangan yang kami himpun, kejadian bermula dari korban dan temannya membuat konten di pinggir rel kereta api, diduga terlalu dekat, korban tertemper kereta api yang lewat," kata Danang.

Lokasi kejadian pria asal Kabupaten Sragen, tewas tertemper kereta api
TERTEMPER KERETA - Lokasi kejadian pria asal Kabupaten Sragen, tewas tertemper kereta api di Desa Kaliwuluh, Kecamatan Kebakkramat, Kabupaten Karanganyar, Sabtu (26/7/2025). Pemuda itu ditemukan tewas diduga tertemper kereta api saat membuat konten.

Danang mengatakan satu saksi yang selamat dibawa ke kantor polisi.

Dia mengatakan jenazah dibawah ke RSUD Kartini Karanganyar.

"Korban membuat konten video mengibarkan bendera dekat rel kereta api sedangkan temannya merekam kejadian itu, hingga terjadi kejadian itu," kata dia.

"Saat ini jenazah dibawa ke RSUD Kartini Karanganyar, sedangkan saksi diamankan ke kantor polisi," ungkap dia.

Baca juga: Tragis, Sopir Truk di Sragen Tewas Tertemper Kereta Api, Ketika Surat-suratnya Diperiksa

Daftar Kasus Orang dan Kendaraan Tertemper Kereta di Soloraya 2025

Sepanjang tahun 2025, sejumlah insiden kecelakaan melibatkan kereta api terjadi di wilayah Soloraya, yang meliputi Kota Surakarta, Kabupaten Sukoharjo, dan sekitarnya. Berikut ini rangkuman insiden-insiden tersebut:

1. Pejalan Kaki Tertemper KRL Komuter Line di Pucang Sawit, Solo (5 Juni 2025)

Seorang pria berusia sekitar 60 tahun tewas tertabrak KRL Komuter Line 701 rute Solo–Jogja di KM 258 300/400, Kelurahan Pucang Sawit, Kecamatan Jebres, Surakarta. Peristiwa terjadi sekitar pukul 05.04 WIB. Korban tidak membawa identitas dan belum diketahui asal usulnya.

2. Mobil Suzuki Sigra Dihantam KA Batara Kresna di Gayam, Sukoharjo (26 Maret 2025)

Sebuah mobil berisi pemudik tertabrak KA Batara Kresna saat melintas di perlintasan sebidang tanpa palang otomatis. Empat penumpang tewas di tempat, tiga lainnya mengalami luka-luka. Peristiwa terjadi sekitar pukul 08.30 WIB dan sempat menggegerkan warga sekitar.

3. Mobil Pikap Tertemper KA Batara Kresna di Pandeyan, Sukoharjo (23 Februari 2025)

Kecelakaan terjadi saat sebuah mobil pikap menerobos perlintasan dan tertabrak KA Batara Kresna. Pengemudi mengalami luka ringan. Kerusakan parah terjadi pada bagian depan kendaraan.

4. Mobil Tertemper KA Batara Kresna di Jalan Slamet Riyadi, Solo (28 Februari 2025)

Sebuah mobil yang melintasi jalur rel di tengah kota Solo tertemper KA Batara Kresna. Beruntung, tidak ada korban jiwa maupun luka. Namun, lalu lintas sempat tersendat karena insiden tersebut terjadi di kawasan padat kendaraan.

Mengenal Lokasi Kebakkramat Karanganyar

Kecamatan Kebakkramat, yang berada di wilayah barat Kabupaten Karanganyar, Jawa Tengah, kini semakin menunjukkan peran strategisnya sebagai kawasan penyangga kota dan pusat pertumbuhan baru.

Terletak sekitar 10 kilometer dari pusat Kota Karanganyar, Kebakkramat dikenal sebagai salah satu daerah dengan akses transportasi yang cukup vital, termasuk keberadaan pintu keluar tol yang menghubungkan langsung ke jalur Solo–Sragen.

Secara administratif, Kecamatan Kebakkramat memiliki luas wilayah sekitar 36,46 km⊃2; dengan jumlah penduduk mencapai lebih dari 65 ribu jiwa.

Wilayah ini berbatasan langsung dengan Kabupaten Sragen di utara, Kecamatan Mojogedang dan Tasikmadu di sisi timur dan selatan, serta Kecamatan Gondangrejo di sebelah barat.

Kecamatan ini membawahi sepuluh desa, yakni Alastuwo, Banjarharjo, Kaliwuluh, Kebak, Kemiri, Macanan, Malanggaten, Nangsri, Pulosari, dan Waru.

Mayoritas wilayahnya merupakan kawasan permukiman padat penduduk dan area pertanian yang masih aktif, namun perlahan berkembang dengan pembangunan infrastruktur dan fasilitas umum.

Dalam beberapa waktu terakhir, Kebakkramat sempat menjadi sorotan publik usai terjadi aksi demonstrasi sopir truk di kawasan exit tol Kebakkramat.

Para sopir menolak aturan over dimension and overload (ODOL) yang dinilai memberatkan.

Aksi tersebut sempat membuat arus lalu lintas macet hingga satu jam, sebelum akhirnya aparat keamanan berhasil menenangkan situasi dan massa membubarkan diri secara tertib.

Dengan letak yang strategis dan pembangunan yang terus berjalan, Kecamatan Kebakkramat diproyeksikan menjadi salah satu titik penting dalam perkembangan wilayah Karanganyar.

Namun demikian, tantangan seperti kedisiplinan aparatur, pengelolaan lalu lintas, dan pemerataan pembangunan di seluruh desa tetap menjadi pekerjaan rumah pemerintah setempat.

(*)

Sumber: TribunSolo.com
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved