Jadi Ketua DPC Solo 5 Periode, FX Rudy Tak Menyangka Diamanahi Posisi Plt Ketua DPD PDIP Jateng

Laporan Wartawan TribunSolo.com, Ahmad Syarifudin

TRIBUNSOLO.COM, SOLO - Ketua DPC PDIP Kota Solo FX Hadi Rudyatmo tak pernah menyangka akan diamanahi posisi Plt Ketua DPD PDIP Jawa Tengah oleh Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri.

Sebab lima periode terakhir, dirinya terus menjabat sebagai petinggi PDIP di Kota Solo. 

“Nggak nyangka. Saya udah menyampaikan menjadi Ketua DPC 5 periode. 25 tahun di DPC Kota Surakarta,” tutur FX Rudy, saat ditemui, Kamis (21/8/2025).

Ia pun mengingat pesan Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri saat itu yang memintanya untuk tetap memimpin DPC PDIP Kota Solo.

“‘Kowe ning Solo sik, Rud.’ Nggih,” ungkap FX Rudy.

Baca juga: Pengakuan FX Rudy di Solo Pasca Didapuk Jadi Plt Ketua DPD PDIP Jateng : Beban Saya Bertambah

Menurutnya, apa pun yang diperintah ketua umum ia akan laksanakan apa pun konsekuensinya. FX Rudy bahkan mengibaratkan jika dirinya diperintahkan masuk sumur penuh racun, maka hal itu akan dilaksanakannya.

“Saya ditugasi ketua umum ibaratnya saya disuruh masuk sumur yang beracun kalau itu untuk kepentingan PDI Perjuangan dan masyarakat itu akan saya lakukan,” jelas FX Rudy.

Meski begitu, ia tetap akan memperhitungkan dalam menjalankan tugas bagaimana agar tidak mati konyol.

“Untuk melakukan kan saya butuh peralatan dan sebagainya jangan sampai saya mengambil persoalan yang ada di dalam sumur saya meninggal di situ saya tidak ada artinya. Inilah yang menjadi komitmen saya kepada Ibu Ketua Umum,” ungkap FX Rudy.

Termasuk penugasan yang kini dimandatkan kepadanya menjadi Plt Ketua DPD PDIP Jawa Tengah. Amanat ini diturunkan saat ia juga masih memimpin DPC PDIP Kota Solo.

“Sementara double dengan DPC definitif DPD definitif. Kalau DPC definitif baru kita bekerja untuk selanjutnya,” jelas FX Rudy.

Baca juga: Pimpin DPD PDIP Jateng, Tugas Berat Menanti FX Rudy di Solo, Konferda hingga Muscab Harus Rampung

Ia pun akan meminta arahan Ketua DPP Bidang Pemenangan Pemilu Legislatif Bambang Wuryanto atau yang akrab disapa Bambang Pacul.

Sebelumnya, Bambang Pacul menjabat posisi Ketua DPD PDIP Jawa Tengah.

“Namun prioritas untuk yang saya kerjakan besok setelah saya bisa komunikasi dengan Mas Pacul. Mas saya mohon arahan dan sebagainya saya karena ditugasi sebagai Plt ini tentunya tidak mudah. Seperti tugas ada di DPC PAC,” tutur FX Rudy.

FX Rudy menegaskan ia tetap akan menjalankan amanah dari ketua umum dengan mengedepankan kepentingan partai.

“Ini 35 kota kabupaten mestinya harus bersatu gotong royong. Jangan ada pikiran untuk menyingkirkan orang. Saya tidak memikirkan hal itu. Semua adalah orangnya Bu Hj. Megawati,” jelas FX Rudy.

Siapa FX Hadi Rudyatmo?

Fransiskus Xaverius Hadi Rudyatmo, atau yang akrab disapa FX Hadi Rudyatmo, adalah sosok politisi Indonesia yang dikenal luas karena kiprahnya sebagai Wali Kota Surakarta selama dua periode.

Lahir di Surakarta, Jawa Tengah, pada 13 Februari 1960, Rudyatmo merupakan kader senior dari Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP).

Latar Belakang dan Pendidikan

• SD Kanisius Surakarta (1967–1973)
• SMP Negeri 6 Surakarta (1973–1976)
• STM Penerbangan (1976–1979)

Meski tidak memiliki latar belakang pendidikan politik, Rudyatmo memulai kariernya sebagai tukang las dan sempat bekerja di perusahaan farmasi dan makanan PT Konimex.

Karier Politik

Perjalanan politik Rudyatmo dimulai dari akar rumput:

• Ketua RT di lingkungan tempat tinggalnya
• Ketua LPMK Pucangsawit (1993–2006)
• Ketua DPC PDIP Surakarta (2000–sekarang)

Ia terpilih sebagai anggota DPRD Kota Surakarta pada Pemilu 2004. Kariernya melesat saat mendampingi Joko Widodo sebagai Wakil Wali Kota Surakarta periode 2005–2010 dan 2010–2012.

Baca juga: Profil Bambang Pacul, Politisi Kawakan Asal Sukoharjo yang Posisinya di PDIP Jateng Digeser FX Rudy

Ketika Jokowi maju sebagai Gubernur DKI Jakarta pada 2012, Rudyatmo menggantikan posisi sebagai Wali Kota Surakarta dan dilantik pada 19 Oktober 2012. Ia kemudian terpilih kembali untuk periode 2016–2021.

Rudyatmo sempat menjadi sorotan karena dukungannya terhadap Ganjar Pranowo sebagai capres 2024, yang berujung pada peringatan dari Dewan Kehormatan DPP PDIP karena dianggap melanggar disiplin partai.

Ia juga pernah diisukan akan menjabat sebagai Menteri Sosial menggantikan Juliari Batubara.

(*)