Klaten Bersinar
Selamat Datang di Klaten Bersinar

Kunjungi SLBN Wonogiri, Gubernur Jateng Ahmad Luthfi Meneteskan Air Mata Saat Najwa Bawakan Puisi

SLBN Wonogiri memiliki jumlah siswa sebanyak 156 orang, terdiri dari SDLB 85 siswa, SMPLB 42 siswa, dan SMALB 29 siswa.

Dok Pemprov Jateng
BUAT GUBERNUR MENANGIS - Najwa Aulia Ayu Solehah Siswi kelas 11 Sekolah Luar Biasa Negeri (SBLN) Wonogiri secara mengejutkan telah membuat seorang Ahmad Luthfi meneteskan bulir-bulir air matanya. 

TRIBUNSOLO.COM, WONOGIRI - Sepotong pagi pada Kamis, 9 Oktober 2025, menjadi penggalan waktu yang susah dilupakan oleh Najwa Aulia Ayu Solehah.

Apa sebab? Siswi kelas 11 Sekolah Luar Biasa Negeri (SLBN) Wonogiri itu secara mengejutkan telah membuat seorang Ahmad Luthfi meneteskan bulir-bulir air matanya.

Momentum tersebut bermula saat Gubernur Jawa Tengah Ahmad Luthfi yang juga Bapak Disabilitas Jawa Tengah mengunjungi SLBN Wonogiri.

Ia meninjau progres pembangunan gedung baru di sekolah tersebut yang ditergetkan selesai pada November 2025.  

Menjelang akhir kunjungan, seorang peserta didik berjalan menghampiri Ahmad Luthfi dengan dipapah oleh seorang guru.

Ya, peserta didik itu bernama Najwa.

Baca juga: Ahmad Luthfi Dukung Seniman Jateng Go Internasional, Jadi Media Diplomasi dan Promosi Budaya

"Perkenalkan nama saya Najwa Aulia Ayu Solehah. Saya akan membawakan puisi berjudul 'Rindu Cahaya'," ucapnya menyampaikan kepada  Ahmad Luthfi.

Puisi "Rindu Cahaya" merupakan karya dari Najwa sendiri. Najwa diketahui adalah penyintas disabilitas netra akibat sakit tumor otak yang diderita pada kelas 8. S

ejak saat itu, ia mencurahkan perasaannya dengan membuat puisi.

Siapa sangka, puisi dengan diksi sederhana nan bermakna yang ia bawakan itu mampu menyentuh relung kalbu Ahmad Luthfi,  bahkan sampai berkali-kali mengusap bulir-bulir  air matanya. 

Air mata Luthfi menetes saat Najwa sampai pada pembacaan bait ini:

Sudah bertambah kah keriputmu / Ayah masihkah kau nampak gagah / Bahumu yang kekar di setiap langkah /

Pejuang nafkah tak kenal lelah / Sudah kering kah luka yang dulu marah / Oh, cahaya /

 Sudikah engkau menghampiriku sebentar saja / Kupinjam sinarmu / Aku rindu wajah ayah ibuku / Tak peduli bagaimana rupaku

Suasana itu terus berkelibat sampai Najwa menuntaskan seluruh tubuh puisi karyanya itu.

Sumber: TribunSolo.com
Halaman 1 dari 2
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di
    Komentar

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved