Dulu Jualan dari Rumah, Kini Nasabah Mekaar Suplai Makanan untuk Santri, Bukti PNM Tak Sekadar Janji

Menteri Koordinator Bidang Pemberdayaan Masyarakat, Muhaimin Iskandar, menyoroti pentingnya pesantren sebagai episentrum pemberdayaan.

Istimewa
PNM SEMARANG - Kegiatan Pemberdayaan Sosial Ekonomi Masyarakat Berbasis Pesantren yang digelar Kementerian Koordinator Bidang Pemberdayaan Masyarakat (Kemenko PM) di Pondok Pesantren Al-Itqon, Tlogosari Wetan, Kota Semarang, pada 28–29 Oktober 2025. 

TRIBUNSOLO.COM, SEMARANG - Upaya pemberdayaan ekonomi berbasis pesantren terus menunjukkan arah positif melalui kolaborasi lintas lembaga.

Salah satunya tercermin dalam kegiatan Pemberdayaan Sosial Ekonomi Masyarakat Berbasis Pesantren yang digelar Kementerian Koordinator Bidang Pemberdayaan Masyarakat (Kemenko PM) di Pondok Pesantren Al-Itqon, Tlogosari Wetan, Kota Semarang, pada 28–29 Oktober 2025.

Kegiatan ini menghadirkan pendekatan menyeluruh yang memadukan aspek pendidikan, pelatihan, hingga pemasaran produk, dengan pesantren sebagai pusat aktivitas sosial-ekonomi.

Baca juga: Kolaborasi PNM dan BRILife Tingkatkan Literasi Asuransi Bagi Nasabah Mekaar di Surakarta

Selama dua hari pelaksanaan, berbagai lembaga turut ambil bagian, termasuk PT Permodalan Nasional Madani (PNM) Cabang Semarang yang dikenal konsisten dalam pemberdayaan masyarakat prasejahtera melalui PNM Mekaar.

Melalui kegiatan seperti pelatihan pemasaran digital, pameran produk UMKM, dan rekrutmen tenaga kerja, kegiatan ini menjadi ruang bagi pengusaha di lingkungan pesantren untuk naik kelas.

Berdasarkan data Kementerian Koperasi dan UKM, pelaku UMKM yang rutin mengikuti pameran dan bazaar mengalami peningkatan pendapatan hingga 35 persen, karena kegiatan tersebut memperluas jaringan pelanggan dan memperkuat kepercayaan publik terhadap produk lokal.

Dalam konteks ini, partisipasi PNM dinilai memperkuat rantai ekonomi pesantren dengan menghubungkan pengusaha ultra mikro kepada pasar yang lebih luas.

Baca juga: PNM dan Wakil Bupati Boyolali Tanam 5.000 Pohon untuk Cegah Longsor

Acara yang dihadiri langsung oleh Menteri Koordinator Bidang Pemberdayaan Masyarakat, Muhaimin Iskandar, menyoroti pentingnya pesantren sebagai episentrum pemberdayaan.

Menurutnya, pesantren memiliki dua kekuatan utama yang tidak dimiliki lembaga lain: pendidikan dan pemberdayaan sosial.

Kombinasi ini menjadikan pesantren bukan hanya tempat menimba ilmu agama, tetapi juga wadah membangun kemandirian ekonomi masyarakat.

Sejalan dengan itu, keterlibatan lembaga seperti PNM menjadi faktor kunci dalam memperkuat fondasi ekonomi komunitas pesantren melalui pembiayaan mikro dan pelatihan berkelanjutan.

“Cak Imin”, sapaan akrab Muhaimin juga memberikan mock up simbolis kepada nasabah Mekaar yang mendapatkan reward umroh dari PNM.

Salah satu contoh nyata datang dari nasabah PNM yang kini menjadi pemasok bahan makanan bagi Pondok Pesantren Al-Itqon, menunjukkan bagaimana model pendampingan dan akses permodalan dapat berdampak langsung pada ekosistem lokal.

Pemimpin PNM Cabang Semarang, Syafri Rinansyah mengungkapkan.

“Kegiatan ini sangat sejalan dengan misi pemberdayaan masyarakat yang selama ini kami jalankan. Melalui program Mekaar, hingga akhir September 2025 kami telah mendampingi lebih dari 225 ribu ibu-ibu pengusaha ultra mikro di wilayah Semarang. Kami percaya, kolaborasi seperti ini akan membuat pesantren menjadi motor ekonomi baru di masyarakat,” ujar Syafri. (*/adv)

Sumber: TribunSolo.com
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
Komentar

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved