Tak cukup sampai disitu, Mahfud lantas meminta Said Didu untuk konsisten.
Ia mengingatkan tentang tantangannya membuka C1 yang kemudian justru dibelokkan.
"Baiknya konsisten sj: tgl 17-18 April sdh ada klaim kemenangan 62% sesuai C1 yg sdh dihimpun internal dan minta Pndkung mengawal C1 sampai ke KPU.
Tak baik kalau tantangan membuka C1 itu kemudian dibelokkan sendiri spt membentuk TPF dll.
TPF setuju tp realitas C1 hrs diclearkan," tulis Mahfud.
• Kasus Video Viral Kepala Desa di Bogor yang Minta Warganya Pilih Jokowi-Maruf Dihentikan
Mahfud lantas memberikan bukti adanya pembelokan istilah yang disampaikan Said Didu saat hadir dalam sebuah acara di stasiun televisi.
Mahfud menegaskan kembali jika tidak ada pelanggaran sistematis yang dilakukan KPU dalam kasus entry data.
Namun, Said Didu justru membelokkannya menjadi istilah sistematis menjadi "sistemik".
"Sy melihat pembelokan istilah yg Anda kita di TV.
Sy bilang tdk ada pelanggaran sistematis yg 1/2500 itu oleh KPU dlm kasus entry data.
Tp Anda belokkan menjadi istilah "sistemik".
Sistematis dan sistemik, kan beda Pak.
Tp Pak Didu mencampurkan begitu sj.
Maaf, terpaksa sy jawab," imbuhnya.
• Mahfud MD Lontarkan Candaan saat Dirinya Disebut Mirip Bang Yos Mantan Gubernur DKI Jakarta
Guru Besar FH UII Yogyakarta ini tampaknya tidak sabar untuk segera memberikan tanggapan.