Sementara tersangka Khairul mengakui membacok Suhendi.
"Saya bacok pakai golok. Dia (korban) cekik adik saya (Dedi) duluan," ujar ayah tiga anak ini.
Kasus penganiayaan berujung korban jiwa ini mencuat dari temuan mayat laki-laki di lokasi pembangunan rumah duka, Jalan RE Martadinata, Kampung Palembang, Pesawahan, Minggu pagi.
Dari penyelidikan, polisi mendalami dugaan keterlibatan dua penjaga lokasi pembangunan rumah duka, yaitu Khairul dan Dedi.
Setelah sempat samar, polisi berhasil mengetahui identitas mayat tersebut.
Korban bernama Suhendi, warga Jalan Teluk Bone II, Kelurahan Kota Karang, Kecamatan Telukbetung Timur, yang bekerja sebagai juru parkir di pusat perbelanjaan Mangga Dua, Telukbetung Selatan.
Penemuan mayat itu sempat membuat warga geger.
Pada mayat terdapat luka sayatan di bagian kepala.
Di lokasi, ada tiga gelas bekas minuman keras jenis tuak, dua kantong plastik bekas tuak, buah salak, kacang, dan martabak manis di atas meja.
Penemuan mayat ini berawal dari kecurigaan warga ada dua sepeda motor terparkir di sebuah gang tak jauh dari tempat kejadian perkara.
Seorang warga curiga dua motor itu milik orang yang sering nongkrong di lokasi pembangunan rumah duka.
"Setelah warga melihat, ternyata ada orang sudah terkapar. Kondisi gerbang terkunci. Makanya tadi pagi kami jebol," kata Matsari Batin Laksana, Ketua Pemolisian
Masyarakat (Polmas) Pesawahan.
Menurut Matsari, setiap malam ada dua orang yang berjaga di lokasi.
Namanya, Khairul dan Dedi, warga setempat.
Di lokasi, beber dia, keduanya kerap mabuk-mabukan setiap malam Minggu.
"Memang setiap malam Minggu, Khairul dan Dedi bikin acara minum tuak kayak gitu," tutur Matsari.
"Menurut pedagang di depan gedung ini, semalam sudah ramai orang minum-minum,"
"Sekitar pukul 23.00 WIB, katanya, masih ramai. Mungkin lebih dari 3 orang, ya 4 sampai 5 orang," sambungnya.
Sempat Ciut Lihat Jimat
TERSANGKA Dedi awalnya sempat ciut sebelum menuruti tantangan Suhendi untuk berkelahi.
Pasalnya, Dedi melihat Suhendi mengeluarkan benda seperti jimat.
"Awalnya Suhendi datang ke tempat kerjaan saya. Saya nggak di lokasi. Di lokasi ada kakak saya (Khairul)," ujar Dedi saat ekspose kasus di Polresta Bandar Lampung, Selasa (18/6).
Suhendi, menurut Dedi, mulanya mencari orang bernama Nico, tetapi tidak ada nama Nico di lokasi.
Suhendi, beber Dedi, selanjutnya bergabung minum tuak.
Saat dirinya datang, ungkap Dedi, Suhendi menantang berkelahi.
Sebelumnya, sambung Dedi, Suhendi mengeluarkan jimat.
"Dia ngeluarin wapak (jimat di pinggang). Nyali saya sempat turun. Saya tarik wapaknya, terus duel. Terus datang kakak saya, bacok dia (Suhendi) ," terang Dedi.
Dedi sendiri mengaku menusuk Suhendi menggunakan gunting.
"Korban jatuh. Saya dan kakak saya langsung pergi ke rumah nenek (di Way Huwi)," katanya. (*)
Artikel ini telah tayang di Tribunjogja.com dengan judul Sempat Dibacok Berkali-kali Tak Mempan, Pelaku Cari Jimat kemudian Dibuang, Korban Akhirnya Tumbang.