TRIBUNSOLO.COM -- Ada pemandangan yang menarik perhatian saat Anda mengunjungi Masjid Razaleigh, di kawasan Bandar Lama, Gua Musang, Kelantan, Malaysia.
Sebab di dalam masjid ini terdapat makam yang konon katanya beusia 60 tahun lebih.
Tak jarang jemaah pendatang yang salat di masjid ini dibuat terheran-heran.
Dikutip TribunSolo.com dari Harian Metro, sebuah makam terletak di bagian saf ketiga di dalam bangunan masjid.
• Kehilangan Sepeda di Masjid Kawasan Sukoharjo Pada Agustus Ini? Coba Cek ke Polsek Sukoharjo
Alhasil para jemaah salat harus di bagian depan atau samping dari makam itu.
Sementara agar tak mengganggu jemaah, makam ditutupi dengan kotak kayu.
Dari keterangan penduduk setempat, makam ini memiliki nilai sejarah sebelum dibangunnya masjid.
Disebut-sebut makam itu adalah milik seorang wanita korban perang tahun 1943.
• Gunakan Gunting, Dua Pemuda Asal Sukoharjo Bawa Kabur FU di Masjid Baitul Makmur
Wanita itu meninggal dunia dalam kondisi hamil 9 bulan.
Penduduk setempat meyakini, wanita yang ada dalam makam merupakan korban kekejaman komunis beberapa dekade lalu.
Tak cuma wanita itu saja, menurut kesaksia warga, banyak penduduk desa yang dibunuh dan dikuburkan di sekitar lokasi masjid.
Tetapi hanya kuburan wanita tersebut yang bisa dilacak, ketika masjid dibangun pada 1970an.
• Jokowi Diberi Hadiah Pangeran Abu Dhabi, Bangunkan Masjid di Solo
Awal dibangunnya masjid, warga sepakat untuk tak membongkar makam karena bisa menjadi saksi kekejaman komunis di masa lampau.
Selain itu, makam tersebut dianggap sebagai situs sejarah oleh warga setempat.
Takmir Masjid Razaleigh, Mohd Saifuldin Mohamad, mengatakan awalnya makam itu berada di belakang masjid.
Namun saat proses renovasi dan masjid diperbesar pada 1978, makam itu berpindah ke ruangan salat.
• Sapi Kurban Jokowi di Masjid Agung Solo Hasilkan 1.060 Kantong Daging
“Akibatnya, masjid tidak hanya menjadi daya tarik wisata untuk kegiatan keagamaan tetapi juga menjadi fokus peneliti sejarah di negara ini.
“Beberapa siwa dari sekolah umum dan mahasiswa datang untuk membuat referensi tentang sejarah makam, tetapi mereka pendahulu yang tahu lebih banyak tentang sejarah kuburan telah meninggal," ucap Saifuldin,
Ia bersama jemaah pun rutin merawat makam dan membersihkannya.
Pengurus masjid juga memesan kayu khusus untuk menutupi makam agar tak mengganggu jemaah yang sedang salat.
• Masjid Agung Solo Gunakan Alat Rebah untuk Menyembelih Hewan Kurban
"Kami selalu merawat makam ini dengan membersihkan dan menutupnya secara berkala dengan penutup kayu khusus," tambah dia kepada Harian Metro.
Sedangkan jemaah lain, Mohamad Azahari Ibrahim (64), saat diminta komentarnya tentang keberadaan makam di dalam masjid, mengatakan hal itu sebagai keunikan.
Banyak warga yang berbondong-bondong datang ke masjid untuk mengetahui seluk beluk makam.
Ia mengungkapkan alasan mengapa makam itu tak dibongkar, karena menjadi saksi bisu sejarah di Gua Musang.
• Petugas Temukan Cacing Hati pada Hewan Kurban di Dua dari Sepuluh Masjid di Kecamatan Sukoharjo
Meskipun letaknya sendiri tak jauh dari mimbar masjid.
“Kuburan itu memang terletak di saf ketiga dan sekitar dua meter dari mimbar masjid, tetap merupakan peninggalan bersejarah di Gua Musang," ujar Azahari.
Menariknya, kata Azahari, ketika hari kemerdekaan Malaysia, ia mengatakan makam itu bisa menjadi pemantik jiwa patriotisme para jemaah.
Di masjid itu merujuk pada keberadaan makam, juga menggelar khotbah tentang nasionalisme.
"Bersamaan dengan perayaan kemerdekaan pada 31 Agustus, setiap tahun, Masjid Razaleigh menjadi simbol semangat patriotik jemaah."
"Kadang juga mengadakan salat dan ceramah agama," pungkasnya. (*)