Cerita Pegawai Minimarket di Sumut yang Trauma Usai Dirampok, Ditodong Pisau & Dilucuti Pakaiannya

Editor: Garudea Prabawati
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Korban penyekapan.

TRIBUNSOLO.COM - Dua wanita pegawai minimarket di Sumatera Utara (Sumut) mengaku trauma usai dirampok, ditodong pisau, serta dilucuti pakainnya oleh dua oranh perampok.

Perampok tersebut melancarkan aksinya di minimarket tempat dua wanita tersebut, di minimarket jalan Kapten Batu Sihombing, Laut dendang tepatnya di depan kampus Wilmar pada Minggu (28/4/2019) sekitar pukul 09.03 WIB lalu.

Walaupun sudah berbulan-bulan berselang, namun trauma masih mengikuti mereka.

Dilansir TribunSolo.com dari TribunMedan.com, dalam peristiwa itu, dua perampok berhasil menggondol uang dari kasir sebesar Rp 20 juta.

Bahkan dalam menjalankan aksinya, kedua pelaku sempat mengancam korban menggunakan pisau.

Kedua pelaku juga menyuruh kedua korban yang merupakan perempuan untuk membuka baju berlabel Alfamart, hingga hanya tertinggal manset di badan.

Misna (20) salah seorang korban warga asal Bandar Setia ini, menceritakan awalnya kedua pelaku berpura-pura untuk melihat-lihat barang.

5 Berita Nasional Terpopuler: Nikahan Berantakan karena Ditipu WO, Pembunuh Bayaran Tewas Ditembak

Liga Inggris: Kabar Gembira, Kante dan Pedro Pulih dari Cedera, Siap Tampil Lawan Wolves Pekan Depan

Terdakwa Kerusuhan 21-22 Mei Ungkap Alasannya Bawa Katapel saat Aksi: untuk Membela Diri

Tak berapa lama, saat Misna dan rekannya Rabiatul Adawiyah (24) sedang sibuk merapikan barang dan memutar ke pintu untuk melakukan pengawasan, tiba-tiba kedua pelaku menodongkan pisau ke masing-masing korban.

"Saya dicekik sambil ditodongkan parang daging.

Saya juga sampai dicekik dan diseret-seret jilbab hingga terlepas," kata Misna saat menceritakan kejadian mencekam itu di RS Bhayangkara Medan, Senin (2/9/2019).

Misna mengaku alasan merasa curiga, yang membuat ia dan rekannya mengawasi kedua pelaku.

Kecurigaan muncul karena pelaku masuk menggunakan helm.

"Waktu itu hari Minggu, kebetulan saat mereka mengancam kami, kondisi memang sedang sepi.

Belakang perumahan dan depan kampus. Apalagi kondisi saat itu hari gerimis," ujarnya.

"Harusnya ada laki-laki yang berjaga.

Halaman
1234

Berita Terkini