Kisah Maria, Anak Berkebutuhan Khusus Berhasil Jadi Lulusan Termuda Berpredikat Cumlaude di UNY

Editor: Noorchasanah Anastasia Wulandari
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Pada 31 Juli 2019, tepat ulang tahun Patricia ke-48, Lala menuntaskan yudisium skripsinya. Menyusul Patricia diwisuda pada bulan Agustus 2019.

“Saat itu, saya juga suka menulis di blog,” tutur Lala kelahiran Sleman, 13 Mei 2000.

Dengan potensinya, Lala berhasil menuntaskan ujian Kejar Paket B (setara SMP) dan Kejar Paket C (setara SMA) di tahun 2013 dan 2015 dengan nilai ujian memuaskan.

Selain itu, Lala belajar menguasai Bahasa Inggris, Prancis, dan Jepang.

Ia belajar bahasa dari percakapan sehari-hari dan berselancar di dunia maya.

Selepas ujian kejar paket, Lala meminta kepada orangtua untuk kuliah.

Pendidikan inklusi di UNY

“Kami kemudian berpikir. Ada baiknya memang dia kuliah."

"Saran dari hasil tes IQ, mengambil jurusan bahasa, akhirnya diambillah bahasa yang belum ia kuasai, yaitu Pendidikan Bahasa Jerman,” ungkap Patricia sembari menyebutkan bahwa jurusan tersebut memang hanya tersedia di UNY.

Selama perkuliahan, dosen dan teman-teman Lala sangat memberi dukungan dalam belajar.

Bahkan, Lala kerap dijadikan rebutan apabila terdapat tugas kelompok.

“Jadi lingkungan di UNY inklusif, ada dua alasan sebenarnya."

"Pertama karena Lala masih imut, anak usia 15 tahun, dan kedua karena Lala cepat belajarnya."

"Setahun belajar Jerman, dia sudah fasih,” kenang Patricia.

Untuk mendukung kegiatan belajar putrinya, Patricia sejak awal perkuliahan selalu mengantar jemput Lala.

Maklum saja ujarnya, saat awal masuk kuliah Lala masih usia 15 tahun dan membutuhkan kasih sayang orangtua.

Halaman
1234

Berita Terkini