Usai Viral, Keluarga yang Tinggal di Gubuk Mirip Kandang Ayam Mulai Mendapat Perhatian Pemerintah

Editor: Reza Dwi Wijayanti
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Lena bersama anaknya di gubuk berdinding seng bekas mirip kandang ayam di Jalan Tani, Desa Mega Timur, Kecamatan Sungai Ambawang, Kabupaten Kubu Raya, Kalimantan Barat.

TRIBUNSOLO.COM - Buruknya perekonomian membuat Sapri, istrinya Lena, dan empat anaknya harus rela tinggal di sebuah gubuk berdinding seng bekas mirip kandang ayam, di Jalan Tani, Desa Mega Timur, Kecamatan Sungai Ambawang, Kabupaten Kubu Raya, Kalimantan Barat.

Kondisi ekonomi bukan hanya membuat keluarga itu harus tinggal di gubung yang mirip kandang ayam.

Masa depan anak tertua dalam keluarga itu juga terenggut, dia sudah putus sekolah.

Kondisi itu juga tengah mengancam si adik yang kini duduk di sekolah menengah pertama kelas VII.

Memilukan, Rumah Dijual Mertua, Pasutri dan Empat Anaknya Harus Tinggal di Gubuk Mirip Kandang Ayam

Sebenarnya, keluarga ini merupakan warga Siantan Hulu, Kota Pontianak, Kalimantan Barat.

Namun terpaksa pindah ke gubuk itu, setelah rumah yang sebelumnya ditempati dijual bapak mertuanya 2 bulan lalu.

Ditemui di tempat tinggalnya, Sapri mengatakan mereka masih ingin menempati gubuk itu.

Mereka enggan pindah ke rumah susun maupun rumah kontrakan.

Sebab saat ini, dengan bekerja serabutan, dia perlahan mencicil bahan bangunan dan tanah di sekitar gubuk untuk dibangunkan sebuah rumah yang layak ditempati.

"Saya masih kuat kerja. Gubuk ini hanya sementara. Sambil menunggu semuanya cukup, maka akan dibangun sebuah rumah," kata Sapri, Sabtu (12/10/2019).

Sejak rumah asalnya dijual, Sapri mengaku sudah 7 kali pindah kontrakan.

Mereka merasa lelah dan bosan pindah-pindah rumah sewaan.

"Tanah ini harganya Rp 7 juta, kalau dibayar lunas. Sementara jika dicicil seharga Rp 10 juta," tuturnya.

Lena bersama anaknya di gubuk berdinding seng bekas mirip kandang ayam di Jalan Tani, Desa Mega Timur, Kecamatan Sungai Ambawang, Kabupaten Kubu Raya, Kalimantan Barat. ((KOMPAS.COM/HENDRA CIPTA))

Sementara itu, Lena sang ibu, menceritakan betapa ia kewalahan untuk mencukupi kebutuhan sehari-hari.

Suaminya Sapri bekerja serabutan, sementara Lena saban hari mencari sayur pakis dan daun ubi di hutan untuk dijual.

Halaman
123

Berita Terkini