Laporan Wartawan TribunSolo.com, Agil Tri
TRIBUNSOLO.COM, SUKOHARJO - Reaksi keras yang ditunjukan Bupati Wonogiri, Joko Sutopo saat melakukan mediasi dengan manajemen PT RUM, membuat iri masyarakat Sukoharjo.
Masyarakat yang tinggal di Kelurahan Gupit, Kecamatan Nguter, Sukoharjo, berharap Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Sukoharjo bisa setegas Pemkab Wonogiri.
Seorang warga dari Desa Gupit, yang juga anggota SAMAR (Sukoharjo Melawan Racun) Herman mengatakan reaksi keras yang ditunjukan Bupati Wonogiri menurutnya sangat wajar.
"Itu wajar, karena baunya (limbah PT RUM) sangat menyengat sekali, semalam saja masih mengeluarkan bau," katanya saat kepada TribunSolo.com, Minggu (26/11/2019).
Padahal, Kabupaten Wonogiri masih berjarak cukup jauh dari Pabrik PT RUM, namun sebagian masyarakat Wonogiri yang berada di Kecamatan Selogiri merasakan bau limbah tersebut.
• Masih Terdampak Limbah PT RUM, Puluhan Warga Mengadu ke DLH Sukoharjo
Dalam forum mediasi yang diadakan Jumat (27/11) kemarin mengaku juga menghadiri mediasi tersebut.
"Saat mediasi, saya tidak diundang, tapi saya datang bersama satu orang teman saya."
"Masyarakat Wonogiri juga banyak yang mengeluh, dan pemaparan dari manajemen PT RUM sama dengan pemaparan mereka saat mediasi yang pertama."
"Karena melihat tidak ada upaya yang serius, mungkin itu membuat pak Bupati Wonogiri marah," terangnya.
Namun dia merasa reaksi dari Pemkab Sukoharjo terhadap PT RUM masih dianggap landai.
Padahal suara protes hampir setiap hari disuarakan oleh masyarakat Sukoharjo.
• Masih Keluarkan Bau Busuk dari Limbah, DLH Minta PT RUM Taati Aturan Sesuai Surat Peringatan
Yang paling baru, pemuda dari Kampung Larangan, Gayam, Sukoharjo melakukan aksi di depan Rumah Dinas Bupati Sukoharjo pada Kamis (21/11/2019) kemarin.
Herman menambahkan, selain bau limbah, pencemaran juga terjadi pada sungai irigasi yang dialiri pipa pembuangan PT RUM.
Di Dusun Ngrapah, Kelurahan Gupit, dia menunjukan saluran air yang berada di belakang pabrik PT RUM yang sering berubah warna.