Warga Klodran Tolak Depo Sampah

Begini Tanggapan Mantan Camat Colomadu Soal Penolakan Pembangunan Depo Sampah di Klodran

Penulis: Adi Surya Samodra
Editor: Asep Abdullah Rowi
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Warga memasang poster penolakan di lokasi depo sampah tepian anak Sungai Bengawan Solo, yakni Kali Pepe tepatnya di Dusun Mantren RT 02 RW 07, Desa Klodran, Kecamatan Colomadu, Kabupaten Karanganyar, Rabu (8/1/2020)

Laporan Wartawan TribunSolo.com, Adi Surya Samodra

TRIBUNSOLO.COM, KARANGANYAR -- Mantan Camat Colomadu, Yopi Eko Jati Wibowo angkat bicara soal polemik pembangunan depo sampah di Dusun Mantren RT 02 RW 07, Desa Klodran, Kecamatan Colomadu, Karanganyar.

Yopi menduga pembangunan tersebut sebagai program Pemerintah Desa (Pemdes) Klodran guna desa tuntas sampah.

Menurut Yopi, tempat yang akan dibangun itu adalah tempat pengolahan sampah, bukan depo sampah.

"Barangkali itu program pemerintah desa sebab program dari kabupaten tidak ada," ujar dia kepada TribunSolo.com, Kamis (9/1/2020).

"Kalau boleh meluruskan, itu bukan depo sampah, tapi tempat pengolahan sampah seperti yang ada di daerah Desa Paulan," imbuhnya membeberkan.

Pembangunan depo sampah diyakini untuk melaksanakan program tuntas sampah di desa yang didorong Pemerintah Kabupaten Karanganyar.

Program tersebut telah disosialisasi pada tahun 2017, namun lokasi pembangunannya belum diketahui waktu itu.

"Tahun 2017 sosialisasi soal bagaimana melaksanakan program Pemerintah Kabupaten Karanganyar supaya tuntas sampah di desa," terang Yopi.

"Desa kemudian diminta segera menyusun programnya masing-masing, seperti membentuk Bumdes, menyusun personel, menyusun SOP, kemudian aksi nyata," tambahnya.

Terungkap Pemerintah Kecamatan Colomadu Tak Diberitahu Rencana Depo Sampah di Desa Klodran

Sudah Terima Surat Penolakan Depo Sampah dari Warga, Kades Klodran Janji Ajak Dialog Jumat Ini

Pembangunan tempat tersebut tentunya diharapkan mampu mengefektifkan pengelolaan sampah.

Apalagi, sampah warga Colomadu biasanya dibuang di Sukosari, Jumantono.

"Sampah Colomadu dibuang di Sukosari, Jumantono, itu jauh sekali, tidak ekonomis, dan tidak efektif," terang Yopi.

"Tentunya, itu memang butuh pemahaman ke warga," imbuhnya.

Pria yang saat ini mejabat sebagai Sekretaris Satpol PP Karanganyar itu pernah menyarankan Pemdes Klodran untuk mengajak warganya melihat langsung ke Paulan.

"Sebelum pindah ke Satpol PP, saya sudah bilang ke pak Lurah untuk mengajak studi banding pak RT, tokoh-tokoh masyarakat ke Paulan," tutur Yopi.

"Itu supaya mereka mengetahui seperti apa hasil pengolahannya, kalau hanya katanya-katanya saja, ya warga mungkin kurang percaya," tandasnya. (*)

Berita Terkini