4 Pengakuan Lutfi Alfiandi Sang Pembawa Bendera saat Demo, Diajak dari Medsos hingga Disiksa Polisi

AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Pelajar melakukan Aksi Tolak RUKHP di Belakang Gedung DPR/MPR, Palmerah, Jakarta Barat, Rabu (25/9/2019).

Lutfi juga mengaku membawa bendera merah putih dari rumahnya sebagai perlengkapan unjuk rasanya.

Ia mengaku sengaja membawa bendera Indonesia untuk menunjukkan jiwa nasionalismenya saat aksi.

Sebab saat itu banyak massa pendemo yang membawa bendera merah putih.

"Karena saya warga Indonesia, menumbuhkan jiwa nasionalisme," ucap Lutfi saat ditanya hakim alasan membawa bendera.

Namun unjuk rasa Lutfi saat itu tak berjalan mulus lantaran kericuhan yang terjadi di kawasan DPR.

Ia mengatakan, dirinya dan temannya, Beng-beng sempat berpencar lantaran kondisi sudah rusuh.

Setelah hendak pulang, ia juga dijegat oleh polisi saat melintas di Polres Jakarta Barat.

Ia dianggap membuat keonaran saat unjuk rasa.

"Saya dibawa ke Polres, sementara temen saya cuma diperiksa-periksa aja," cerita Lutfi

Jelang Tahapan Pilkada 2020, Bawaslu Sukoharjo Luncurkan Buku Risalah Demokrasi

4. Mengaku disiksa

Saat dibawa ke Polres Jakarta Barat, ia dimintai keterangan oleh polisi.

Menurut Lutfi, dirinya terus menerus diminta mengaku telah melempar batu ke arah polisi.

Ia saat itu merasa tertekan dengan perlakukan penyidik terhadapnya. Desakan itu membuat dia akhirnya menyatakan apa yang tidak dilakukannya.

"Karena saya saat itu tertekan makanya saya bilang akhirnya saya lempar batu. Saat itu kuping saya dijepit, disetrum, disuruh jongkok juga," kata Lutfi.

Namun, dugaan penyiksaan itu terhenti saat polisi mengetahui foto Lutfi viral di media sosial.

Setelah diperiksa di Polres Jakarta Barat, ia langsung dipindahkan pada 3 Oktober 2019 ke Polres Jakarta Pusat.

Halaman
123

Berita Terkini