Pilkada Sukoharjo 2020
Jelang Tahapan Pilkada 2020, Bawaslu Sukoharjo Luncurkan Buku Risalah Demokrasi
Bawaslu Sukoharjo akan meluncurkan buku Risalah demokrasi jelang memasuki tahapan Pilkada 2020.
Penulis: Agil Trisetiawan | Editor: Noorchasanah Anastasia Wulandari
Laporan Wartawan TribunSolo.com, Agil Tri
TRIBUNSOLO.COM, SUKOHARJO - Menjelang memasuki tahapan Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) 2020, Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu) Sukoharjo meluncurkan buka Risalah Demokrasi.
Launching buku dilakukan di kantor Bawaslu Sukoharjo, yang dihadiri oleh Panwascam dan tokoh masyarakat yang ada di Kabupaten Sukoharjo, Kamis (16/1/2020).
Menurut Komisioner Bawaslu Sukoharjo Divisi Penindakan Pelanggaran, Rochmad Basuki mewakili Ketua Bawaslu Sukoharjo, Bambang Muryanto, buku ini diluncurkan sebagai arsip dari Bawaslu saat melakukan pengawasan pada Pemilu 2019 lalu.
"Kami sadar bahwa sebagai komisioner hanya dua periode, jadi buku ini bisa dijadikan referensi untuk generasi berikutnya di Bawaslu Sukoharjo, atau untuk penelitian ilmiah."
• Lawan Gibran di Pilkada Solo, Purnomo: Bangga karena Saingannya Anak Presiden
"Sehingga mereka tidak kesulitan mencari data-data terkait tugas kami di Bawaslu," katanya.
Dikaitkan dengan persiapan Pilkada 2020, Rochmad mengatakan buku ini menjadi gambaran untuk Bawaslu Sukoharjo dalam melakukan pengawasan saat Pilkada.
Seperti pengkategorian titik rawan pelanggaran, yang meliputi lokasi dan jenis kerawanan pemilu.
"Berkaca pada Pemilu 2019 kemarin, buku ini dapat menbantu kami mengklarifikasikan titik rawan seperti masalah DPT, rekap suara, dan lainnya untuk menjadi fokus kami dalam pengawasan," jelasnya.
Peluncuran buku ini sesuai dengan instruksi Bawaslu Provinsi, karena sempat kesulitan mencari data-data pada pengawasan tahun sebelumnya.
• Cerita Rudy Bertemu Megawati sebelum Rakernas, Begini Pesan Sang Ketum soal Pilkada Solo 2020
Kepala Divisi Humas dan Hubungan Antar Lembaga Bawaslu Jateng, Muhammad Rofiuddin mengatakan, pihaknya mengapresiasi satu langkah inovatif dengan terbitnya Buku Risalah Demokrasi yang telah disusun oleh Bawaslu Kabupaten Sukoharjo.
"Karena menulis jika tidak dijadikan sebuah kebiasaan dan dipaksakan maka akan menjadi sebuah hal yang sangat sulit, untuk itu kami dari Bawaslu Provinsi memaksakan kabupaten atau kota untuk terus menulis baik dalam buku atau buletin," paparnya.
Menurutnya, dengan adanya peluncuran buku tersebut maka semua hasil kerja Bawaslu dapat diingat dan tetap abadi.
• Optimistis Menang di Pilkada Sukoharjo 2020, PDI-P: Mau Dua atau Tiga Poros, Kita Tidak Masalah
Selain itu juga untuk menjembatani generasi mendatang agar tidak melupakan peristiwa yang terjadi selama proses pengawasan Bawaslu Sukoharjo dan Bawaslu se-Jawa Tengah.
Banyak hal-hal yang menarik dituliskan dalam buku Risalah Demokrasi antara lain adalah Peran SDM dalam Penguatan Kelembagaan, Totalitas Pengawasan Tahapan Pemilu, Misteri Hilangnya Sang Perangkat Desa, juga peristiwa lain yang terjadi selama proses pengawasan pemilu oleh Bawaslu Kab Sukoharjo.
Bawaslu Sukoharjo hanya 325 eksemplar buku ini, dan tidak di komersilkan, mengingat pembuatan buku ini menggunakan dana APBD. (*)