Laporan Wartawan TribunSolo.com, Adi Surya Samodra
TRIBUNSOLO.COM, SUKOHARJO - Bakal Calon Bupati, Henry Indraguna, mengaku siap jor-joran di Pilkada Sukoharjo 2020.
Ia sesumbar telah menyiapkan dana tunai sebesar Rp 100 miliar sebagai amunisinya menatap kontestasi politik tersebut.
"Kalau bicara amunisi, saya sudah siapkan 100 liter (Rp 100 miliar) untuk menyelesaikan masalah di Sukoharjo," ujar Henry Indraguna, Rabu (22/1/2020).
• Jika Tak Dapat Rekomendasi Partai, Henry Indraguna akan Melawan
"Ini bukan lagi bicara Rp 20 miliar, Rp 30 miliar, Rp 40 miliar, Rp 50 miliar seperti yang dikatakan orang-orang, sekarang saya siapkan 100 miliar untuk menyelesaikan masalah itu," imbuhnya membeberkan.
Permasalahan yang dimaksud Henry tak lain soal dugaan dirinnya ditelikung oleh bakal pasangan calon lain menjelang Pilkada Sukoharjo 2020.
Pasangan calon yang dimaksud diantaranya Etik Suryani-Agus Santosa (EA) dan pasangan Purwadi-Indra Surya (Purwa Surya)
"Pasangan calon EA sudah mencuri start, dugaan saya menggunakan anggaran pemerintah untuk mengadakan kegiatan-kegiatan yang seharusnya untuk kepentingan rakyat tapi dipakai untuk kepentingan politik," tutur Henry.
• Pilkada Sukoharjo 2020 : Golkar Masih Malu-malu Mantapkan Koalisi dengan PDIP
"Kegiatan itu pun digunakan untuk mempromosikan pasangan pasangan calon, itu sudah tidak jujur, apalagi Purwa Surya sudah mulai start, sudah mulai menunjukkan diri," tambahnya.
Henry merasa tidak bisa diam melihat kecurangan-kecurangan yang dilihatnya dan berencana melawan.
"Saya tidak bisa diam, saya tipikal pejuang yang membela rakyat, saya harus berbuat sesuatu, rezim-rezim yang semacam itu akan saya lawan," tandasnya.
Kriteria Pemimpin Ideal untuk Sukoharjo
Bakal calon bupati (bacabup), Henry Indraguna, mengaku siap 'berpisah' dengan PDI Perjuangan setelah keputusan rekomendasi partai untuk Pilkada Sukoharjo 2020 keluar.
• Rekomendasi PDIP Belum Turun, Henry Indraguna Sebut Punya Senjata Rahasia Jika Tak Terpilih
Perpisahan yang akan diambil pria yang akrab dengan slogan 'kowe meneh kowe meneh' itu bukan tanpa alasan.
Itu akan dilakukannya apabila rekomendasi partai turun kepada bakal calon lain, yakni Etik Suryani-Agus Santosa (EA), dan Purwadi-Indra Surya (Purwa-Surya).
"Hingga hari ini saya tetap taat dan patuh menunggu keputusan rekomendasi dari DPP PDI Perjuangan," ujar dia, Sabtu (18/1/2020).
"Akan tetapi bila rekomendasi turun atas nama EA atau Purwa Surya maka demi kepentingan rakyat Sukoharjo saya akan melawan dengan segala cara," imbuhnya membeberkan.
• Optimistis Menang di Pilkada Sukoharjo 2020, PDI-P: Mau Dua atau Tiga Poros, Kita Tidak Masalah
Henry menilai keempat bakal calon tersebut tidak berkompeten untuk memimpin Kota Makmur.
"Itu lelucon bagi saya karena sudah saatnya Sukoharjo mendapatkan pemimpin yang bisa mengubah Sukoharjo, tidak hanya begitu-begitu saja," tutur dia.
"Sukoharjo membutuhkan pemimpin yang mempunyai inovasi, pandai, dan jujur," lanjutnya.
Ia juga bersikukuh akan 'melawan' jiika rekomendasi partai tidak turun padanya.
• Henry Indraguna Siap Pisah dengan PDI Perjuangan Jika Rekomendasi Turun pada Pasangan Lain
Rencananya, ia akan menggunakan kendaraan di luar PDI Perjuangan untuk maju dalam kontestasi Pilkada Sukoharjo.
"Saya akan melawan dengan cara, saya akan mengambil kendaraan lain untuk melawan EA dan Purwa Surya," ujar Henry.
"Saya sudah siapkan itu semuanya, saya akan mengumpulkan semua partai bagaimana caranya kursi di atas dua puluh," imbuhnya.
Henry mengaku siap menerima segala konsekuensi yang akan diterimanya atas rencananya itu.
• Ini Reaksi Wiwaha, Setelah Didesak Maju Independen Saja di Pilkada Sukoharjo 2020
Termasuk, pemberhetian dari partai berlambang banteng moncong putih tersebut.
"Kalaupun diberhentikan dari partai, saya siap," katanya. (*)