Solo KLB Corona

300 Jiwa di Area Rumah 1 PDP Covid-19 yang Meninggal di Gawanan Colomadu Diusulkan Jalani Rapid Test

Penulis: Adi Surya Samodra
Editor: Asep Abdullah Rowi
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Ilustrasi : Rapid Test Virus Corona atau Covid-19

Laporan Wartawan TribunSolo.com, Adi Surya Samodra

TRIBUNSOLO.COM, KARANGANYAR - Sebanyak 300 jiwa di ring 1 pasien dalam pengawasan (PDP) Covid-19 yang meninggal dunia di Desa Gawanan, Kecamatan Colomadu, Kabupaten Karanganyar diusulkan menjalani rapid test.

Kepala Desa Gawanan, Murdiyanto mengusulkan rapid test kepada Bupati Karanganyar, Juliyatmono.

"Kalau itu bisa dalam waktu dekat, radius yang terdampak kita lakukan pengecekan," tutur dia kepada TribunSolo.com, Minggu (14/4/2020).

Satu Warga PDP Corona Meninggal, Satu Desa di Gawanan Colomadu Kena Imbas, Jalan Pun Ditutup Portal

BREAKINGNEWS: Seorang PDP Asal Colomadu Meninggal di RSUD Dr Moewardi Solo

"Paling tidak ya yang satu RW dengan PDP yang meninggal, karena ring 1 dengan PDP, ada sekitar 300 jiwa," akunya menekankan.

Selain itu di wilayahnya ada 2 warga yang kini berstatus orang dalam pemantauan (ODP).

Mereka diketahui sempat mengikuti itjima ulama di Gowa, Sulawesi Selatan, dan pulang ke tempat tinggal tanggal 25 Maret 2020.

Yakni bersamaan dengan pasien dalam pengawasan (PDP) yang meninggal dunia pada Minggu (12/4/2020).

Ambil Rp 90 Juta dari Dana Desa, ODP di Desa Gawanan Colomadu Dipasok Sembako Agar Tak Keluyuran

Foto-foto Gawanan Colomadu Pasca PDP Covid-19 Meninggal, Jalan Ditutup hingga Wilayah Bak Desa Mati

Dia menyampaikan mereka telah dicek kesehatannya di puskesmas dan dinyatakan negatif.

"Pengecekan meliputi suhu badan, nafsu makan, cek darah dan lain sebagainya," kata dia.

Kedua warga tersebut saat ini masih mengkarantina mandiri selama 14 hari di rumah masing-masing.

Adapun, kesehatan mereka terus dipantau petugas kesehatan puskesmas setempat.

Murdiyanto mengaku kedua warga ODP sampai saat ini belum melakukan rapid test terhitung sejak kepulangan mereka dari Ijtima Ulama Dunia Zona Asia 2020.

"Untuk rapid test belum ada, harapannya ada, sehingga tidak nunggu terlalu lama," ujarnya. (*)

Berita Terkini