Virus Corona

Di Tengah Pandemi Corona Pantai Hong Kong Ramai, Warga: Kami Bosan dan Butuh Senang-senang

Editor: Reza Dwi Wijayanti
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Warga Hong Kong terlihat memakai masker bepergian di pulau Cheung Chau saat libur Paskah, di tengah merebaknya virus corona. Foto diambil pada 12 April 2020.

TRIBUNSOLO.COM - Pantai, kapal feri, dan pulau-pulau terpencil di Hong Kong terlihat ramai pada Minggu (12/4/2020) di tengah pandemi virus corona yang sedang terjadi.

Hong Kong telah menerapkan larangan pertemuan lebih dari 4 orang dalam upaya menekan penyebaran Covid-19, tapi warga mengabaikannya.

Langit biru yang bersih menjadi daya tarik orang-orang menuju daerah-daerah populer di seluruh wilayah selama libur panjang Paskah. Banyak di antara mereka yang tidak mengenakan masker.

Padahal, penduduk di kota berpopulasi 7,4 juta orang itu telah rutin mengenakan masker dalam beberapa bulan terakhir.

"Kami selalu tinggal di rumah dan itu sangat membosankan," kata Banny Mak (24) warga setempat, dikutip dari Reuters.

"Kami adalah makhluk sosial, kami harus keluar untuk bersenang-senang. Aku pikir dengan perlindungan yang tepat (untuk) diri kami sendiri dan orang lain, sudah tidak apa-apa untuk keluar."

Hong Kong sendiri telah mencatatkan 1.005 kasus Covid-19 dan 4 korban meninggal dunia.

Pemerintah melarang pertemuan publik lebih dari 4 orang selama 14 hari sejak 29 Maret, sejak terjadi peningkatan harian terbesar pada kasus virus corona.

Sederet Manfaat Asam Jawa bagi Kesehatan Tubuh, Salah Satunya Tingkatkan Fungsi Saraf

Bisakah Pantai dan Kolam Renang Tularkan Covid-19? Simak Penjelasannya

Terungkap, 1 PDP Asal Mojosongo Solo Meninggal, Punya Riwayat Sesak Napas

Kebijakan itu kemudian diperpanjang hingga 23 April.

Dari pantauan jurnalis Reuters, polisi terlihat berjaga di beberapa situs populer, tapi tidak ada tanda-tanda atau laporan penangkapan.

 
Hong Kong bersama dengan Singapura dan Taiwan telah dijadikan contoh dalam keberhasilan mengekang virus corona.

Namun banyaknya pelanggaran aturan physical distancing selama akhir pekan lalu, membuat hasil memuaskan yang ditorehkan Hong Kong terancam gagal.

"Saya agak takut ketika berada di MTR (kereta bawah tanah)... ada begitu banyak orang," kata Irene Chong warga berusia 24 tahun.

"Saya khawatir, tapi saya memakai masker dan membawa alkohol (disinfektan) dan sebagainya," lanjutnya.

Dalam sebuah unggahan di Facebook pada Sabtu (11/4/2020), Chief Executive Hong Kong Carrie Lam telah mendesak warga untuk mematuhi physical distancing di restoran, dan mengatakan pemerintah akan meningkatkan pemeriksaan.

"Tapi yang paling penting pelanggan mematuhi aturan. Saya harap semua orang akan merasa nyaman ketika makan dan pulang lebih awal," tulisnya.

(Aditya Jaya Iswara)

Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Pantai Hong Kong Ramai Saat Wabah Corona, Warga: Kami Bosan, Butuh Senang-senang"

Berita Terkini