Solo KLB Corona

Pasca PDP Meninggal, Warga Gawanan Colomadu Tak Hanya Pasang Bambu di Gang,Tapi Buat Portal Permanen

Penulis: Ilham Oktafian
Editor: Asep Abdullah Rowi
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Warga di salah satu RT membuat portal permanen pasca PDP meninggal di Desa Gawanan, Kecamatan Colomadu, Kabupaten Karanganyar, Senin (13/4/2020).

Laporan Wartawan TribunSolo.com, Ilham Oktafian

TRIBUNSOLO. COM, KARANGANYAR - Status lockdown lokal yang diterapkan di Desa Gawanan, Kecamatan Colomadu masih berlangsung.

Bahkan, pasca PDP Covid-19 meninggal, akses pintu masuk tidak hanya dibarikade bambu.

Tetapi sebagian membuat portal permanen lebih kuat untuk memblokade akses masuk bagi para pendatang.

Ketua RT setempat Suratno, menjelaskan jika penutupan akses jalan bertujuan untuk mencegah persebaran virus Corona.

Peserta Ijtima Gowa Asal Klaten Jalani Tes Swab, 9 Orang Pulang, 2 Orang Dirawat di RSUP Dr Soeradji

Ambil Rp 90 Juta dari Dana Desa, ODP di Desa Gawanan Colomadu Dipasok Sembako Agar Tak Keluyuran

"Pembuatan portal ini untuk menutup akses jalan bagi para pendatang dari jarak jauh maupun luar kota," ungkap dia, Senin (13/4/2020).

"Tujuannya juga mencegah penyebaran kasus Covid-19," tambah dia.

Bahkan menurut dia, sportal ini juga dibuat untuk mencegah terjadinya pencurian yang tak kalah marak selain virus Corona.

"Juga mencegah pencurian di sekitar sini," ujarnya.

Rencananya di tiap gang di Desa Gawanan akan diberi portal semen yang sudah dibuat bersama-sama oleh warga.

"Rencana nanti tiap gang akan kami buat portal," terang Suratno.

Foto-foto Gawanan Colomadu Pasca PDP Covid-19 Meninggal, Jalan Ditutup hingga Wilayah Bak Desa Mati

Dikarantina 14 Hari, Keluarga PDP Asal Gawanan Colomadu Dipasok Sembako Agar Tidak Keluar dari Rumah

Diusulkan Rapid Test

Sebanyak 300 jiwa di ring 1 pasien dalam pengawasan (PDP) Covid-19 yang meninggal dunia di Desa Gawanan, Kecamatan Colomadu, Kabupaten Karanganyar diusulkan menjalani rapid test.

Kepala Desa Gawanan, Murdiyanto mengusulkan rapid test kepada Bupati Karanganyar, Juliyatmono.

"Kalau itu bisa dalam waktu dekat, radius yang terdampak kita lakukan pengecekan," tutur dia kepada TribunSolo.com, Minggu (14/4/2020).

Halaman
12

Berita Terkini