"Akhirnya beliau mau, sambil memberi penghiburan dan penguatan buat beliau supaya mengikuti perawatan dengan baik, dan semoga bukan virus Covid-19 yang diderita si bapak," tutur dia.
"Keluar air mata dari pasien dan dibalik kacamata goggle pun saya ikut terharu, andai saya diposisi pasien hal ini juga tidak akan mudah," tambahnya.
• Meski Berpuasa, Pemain Persis Solo Tak Kurangi Waktu Latihan, Kurma Jadi Menu Wajib saat Berbuka
Bagi sebagian pasien, proses perawatan dan penyembuhan di ruang isolasi tampak mengerikan.
"Berada di ruangan sendiri,tidak boleh dibesuk/ditunggu keluarga sama sekali, tapi ada kami perawat yang siap melayani apa yang pasien butuhkan dalam hal perawatan selama sakit," kata dia.
Seiring berjalannya waktu, beberapa pasien mulai berbohong dengan keluhan dan riwayat yang dialami.
"Itu jadi bomerang buat tenaga medis," ujar dia.
"Untuk meminimalkan resiko tersebut sekarang rumah sakit memberlakukan aturan untuk ruang beresiko tinggi dari awal masuk sampai akhir dinas memakai coverall, masker N95,"
"Dan kami mulai terbiasa dengan segala keadaan,bersahabat dengan kekhawatiran dan ketakutan," imbuhnya.
• Amien Rais Ultah ke-76, Hanum Rais Bagikan Cerita tentang Curhatannya dengan Sang Ayah
Meski begitu, ia dan beberapa temannya tetap tak kuasa meneteskan air mata tatkala bertugas.
"Meski tidak jarang beberapa dari kami, ibu muda dalam perjalanan meneteskan air mata karena berpikir apakah kami pulang kerumah adalah keputusan terbaik," ucap dia.
"Apakah kami benar-benar bersih dan tidak membawa penyakit buat anak-anak, bapak/ibu di rumah dan masyarakat sekitar,"
"Kadang dalam hati kecil saya, akankah lebih baik saya menjadi relawan saja, tidak pulang sekalian tapi hidup saya bermanfaat buat orang lain," tambahnya.
Pikiran ibu tiga orang anak itu kini perlahan sirna atas penguatan yang dilakukan sang suami yang sama-sama berjuang dalam penanganan pasien Covid-19.
• Hukum Mengerjakan Salat Tahajud Setelah Salat Witir di Bulan Ramadhan, Bolehkah?
"Tapi saya seorang ibu yang tetap harus menjadi seorang ibu, suami tempat saya berkeluh kesahpun menguatkan saya," tutur dia.
"Yang penting kita berserah pada Tuhan,iklas,pakai APD dengan tepat ,minum vitamin dan jamunya ibu dan percaya semua akan berlalu,"
"Entah kapan semua ini akan berakhir," tandasnya. (*)