"Di rumah orangtua juga merasa kesulitan," paparnya.
"Orangtua saya numpang sama kakaknya karena tidak dapat bantuan sembako dari pemerintah," pungkasnya.
Dul merasa keadaan di Solo dirasanya lebih baik daripada di kampung halaman.
Terlebih untuk pulang ke Grobogan, ia tak punya ongkos lebih untuk membiayai perjalanan istri, anak dan adiknya itu.
"Di Grobogan sana sangat pelosok mas, kalau ngojek dari tempat bus berhenti bisa habis Rp. 60.000 lebih buat satu orang, itu belum biaya dari Solo kesana," ungkap dia.
"Mending di sini, ada bantuan makanan tiap hari," tambahnya. (*)