Virus Corona

Sisi Lain Pandemi Corona: Terjadi Penurunan Emisi Global secara Drastis, Langit Tampak Lebih Cerah

Editor: Hanang Yuwono
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

ILUSTRASI: Suasana langit dengan cuaca cerah.

TRIBUNSOLO.COM - Bagaimanapun virus corona atau Covid-19 berdampak pada keberlangsungan alam.

Penelitian menunjukkan bahwa emisi karbondioksida di seluruh dunia menurun secara drastis sejak Covid-19 menyerang.

Emisi harian gas rumah kaca anjlok sebesar 17 persen pada awal April lalu.

Menurut studi definitif pertama dari output karbon global tahun ini, bahkan perbandingannya sangat jauh dengan yang terjadi di 2019 silam.

Terbitkan Aturan, Sri Mulyani Minta Shalat Idul Fitri di Rumah karena Penyebaran Corona Masih Tinggi

Dua Bayi Ini yang Gerakkan Wali Kota Solo Rudy Masif Tangani Penyebaran Corona di Joyotakan Serengan

Temuan menunjukkan bahwa dunia mengalami penurunan output karbon paling tajam sejak pencatatan ini dimulai.

Dimana fenomena ini datang di saat aktivitas manusia lesu dan sebagian besar ekonomi global nyaris berhenti.

Emisi karbon turun hingga sekitar 26 persen di negara-negara yang memberlakukan lockdown dengan ketat, sebagaimana dikutip dari Guardian

Orang-orang di negara bagian Punjab, India Utara terkagum-kagum dengan panorama pegunungan Himalaya yang terlihat jelas dari sana. (Twitter @Deewalia)

Di Inggris penurunannya sekitar 31 persen, sementara di Australia emisi turun 28,3 persen dalam periode April.

"Ini adalah penurunan yang sangat besar, tetapi pada saat yang sama, 83% dari emisi global dibiarkan, yang menunjukkan betapa sulitnya untuk mengurangi emisi dengan perubahan perilaku," kata profesor perubahan iklim di Universitas dari East Anglia, Corinne Le Quéré.

Diketahui Le Quéré juga merupakan penulis utama sebuah studi yang diterbitkan dalam jurnal Nature Climate Change.

"Dan itu tidak diinginkan, ini bukan cara untuk mengatasi perubahan iklim," sambungnya.

Sayangnya penurunan emisi karbon secara drastis ini mungkin sifatnya hanya sementara.

Saat negara-negara mulai beraktivitas secara normal, mungkin sepanjang tahun hanya mengalami penurunan emisi karbon sebanyak 7 persen.

Namun dengan catatan, bila aktivitas ini diiringi dengan sejumlah pembatasan sosial untuk menghindari penularan virus.

Tetapi bila kuncian di dunia mulai di buka lagi pada pertengahan Juni, mungkin penurunan emisi karbon di 2020 hanya berkisar 4 persen.

Jalanan sepi dari aktivitas karena warga memilih stay at home di Singapura (Facebook/Emmett Jaegerjaquez)
Halaman
123

Berita Terkini