Laporan Wartawan TribunSolo.com, Adi Surya Samodra
TRIBUNSOLO.COM, KARANGANYAR - Para pendaki rentan terkena hipotermia saat melakukan aktivitas mendaki gunung apalagi ketika musim penghujan.
Adapun hipotermia merupakan kondisi saat temperatur tubuh menurun drastis di bawah suhu normal.
Kondisi itu harus segera mendapatkan penanganan karena dapat menyebabkan gangguan sistem saraf dan fungsi organ tubuh lainnya.
• PSK Mangkal yang Dirazia Satpol PP di Taman Tirtonadi Ternyata Sedang Hamil
• Masih Pandemi Corona, PSK dan Waria yang Mangkal di Taman Tirtonadi Solo Kena Razia Satpol PP
Nah, penanganan seperti apa yang bisa dilakukan terhadap orang yang mengalami hipotermia?
Relawan Anak Gunung Lawu (AGL), Budi Santoso menyebutkan hipotermia memiliki beberapa fase mulai ringan sampai berat.
"Fase berat membuat seseorang bisa mengalami halusinasi, responsif rangsangan sudah hilang," jelas Budi kepada TribunSolo.com, Rabu (8/7/2020).
"Orang akan merasa panas sehingga ia mencoba untuk melepas baju, jaket, dan sebagainya," tambahnya.
Budi tidak menampik kasus pendaki hipotermia banyak ditemui saat mendaki Gunung Lawu apalagi ketika musim penghujan.
"Biasanya mereka mengabaikan hal-hak kecil, semisal pada waktu musim penghujan, baju dan celana basah tapi tidak segera diganti," ucap Budi.
"Kalau saat musim kemarau seperti ini dengan kegiatan itu kan juga mengeluarkan keringat dan yang jelas baju juga akan basah," papar dia.
"Yang jelas, baju juga akan basah, ketika berhenti ataupun ketika istirahat, mereka tidak segera diganti," tambahnya.
Budi menyarankan para pendaki sesegera mungkin mengganti pakaian mereka apabila telah basah saat berhenti.
• Kisah Pilu Remaja 11 Tahun di Sulsel: 2 Tahun Dicabuli Ayah Tiri, Dipaksa Menikah Untuk Tutupi Aib
"Kemudian orang yang sudah menunjukkan gejala hipotermia bisa langsung dikasih penghangat di sekitar tubuhnya," tutur Budi.
"Nyalakan kompor kita dekatkan ke dia yang mengalami hipotermia, bisa segera diselimuti atau dikasih thermal blanket agar suhu tubuhnya segera normal," papar dia.
"Bisa juga orang yang hipotermia kita masukkan ke sleeping bag dengan tubuhnya diberi thermal blanket," tandasnya. (*)