Laporan Wartawan TribunSolo.com, Mardon Widiyanto
TRIBUNSOLO.COM, BOYOLALI - Beredar kabar melalui broadcast pesan berantai WhatsApp (WA) yang membuat warga di Kecamatan Ampel, Kabupaten mendadak panas dingin karena menyebut 71 orang dinyatakan positif Covid-19.
Bahkan dalam broadcast WA itu, puluhan orang dibawa ke RSUD Dr Moewardi Solo karena RS di Kabupaten Boyolali sudah tidak menampung pasien karena overload.
Begini isinya :
Penjemputan warga ampel boyolali=71 orang posif corona.. Ke rumah sakit Muwardi solo
Boyolali sudah tidak tertampung lagi. Klaster orang habis hajatan semua biaya di bebankan yang punya hajat....
Ya alloh menopo ingkang bade damel bayar ya alloh...
• Nestapa Lamaran di Ampel Boyolali, Bahagia Berakhir Petaka karena Puluhan Tamu Kini Positif Corona
• Buntut Ketemu Pedagang Cokro yang Positif, Hari Ini Puluhan Warga Tulung Klaten Wajib Ikut Swab Test
Namun saat dikonfirmasi Camat Ampel Dwi Sundarto, pihaknya menyatakan jika broadcast tersebut tidak benar adanya.
Padahal untuk 71 orang yang dijemput karena akan di-swab test warga Kecamatan Ampel.
Tetapi warga di Desa Sampetan, Kecamatan Gladagsari, Kabupaten Boyolali dijemput tim kesehatan buntut seorang warga atau pedagang RN (kasus 072) positif Covid-19, Rabu (15/7/2020).
"Tidak benar, apalagi 71 orang dibawa ke RSUD Dr Moewardi," ungkapnya kepada TribnSolo.com, Senin (20/7/2020).
Yang ada lanjut dia, sebanyak 33 orang yang menjalani swab test dari Dinas Kesehatan Kabupaten (DKK), hasilnya ada 20 positif.
"Jadi swab test 33 orang, positif 20 orang," ungkapnya.
• Rombongan Temannya Jenguk ke Rumah, Pria Grogol Sukoharjo Ini Ternyata Sudah Tewas Membusuk
• Begini Nasib Henry Indraguna yang Viral Beli Martabak Pakai Lamborghini Tak Dapat Rekomendasi PDIP
"Kemudian ini ada swab test lagi 42 orang hasilnya masih proses atau belum diketahui," jelas dia menekankan.
Adapun kasus tersebut merupakan masuk klaster lamaran seperti yang diungkapkan DKK Boyolali. (*)