Berita Sragen Terbaru

Perempuan 32 Tahun Asal Sragen Lompat dari Jembatan, Diduga Seusai Bertengkar dengan Ibunya

Penulis: Rahmat Jiwandono
Editor: Ryantono Puji Santoso
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Ilustrasi tewas.

Laporan Wartawan TribunSolo.com, Rahmat Jiwandono

TRIBUNSOLO.COM, SRAGEN - Seorang perempuan berinisial AKW (32) nekat mengakhiri hidupnya dengan cara melompat dari sebuah jembatan. 

Dia lompat dari jembatan Sapen, Desa Tanggan, Kecamatan Gesi, Kabupaten Sragen. 

Jasad korban jatuh di sungai Bengawan Solo. 

Kejadian itu terjadi pada Jumat (13/11/2020) pukul 13.15 WIB. 

Awal mulanya seorang saksi bernama Nariyo mendengar suara teriakan minta tolong di sekitar sungai. 

Mendengar suara minta tolong, Nariyo pun segera keluar melihat di atas jembatan ada sebuah sepeda motor. 

Kemudian ia menengok ke sungai dan melihat sebuah jasad mengambang. 

Dirinya pun segera turun ke sungai untuk mengecek kondisinya. 

"Setelah berenang di sungai dan mendekatinya, ternyata perempuan itu sudah tidak bernyawa," tutur Kapolres Sragen, AKBP Yusnanto Ardy melalui Kassubag Humas Polres Sragen Iptu Suwarso, Jumat (13/11/2020). 

Ia menuturkan, jasad perempuan itu segera dibawa ke tepi sungai. 

Menurutnya, sebelum mengakhiri hidupnya, ia sempat bertengkar dengan ibunya. 

"Informasi dari keluarga korban seperti itu," jelasnya. 

Berdasarkan hasil pemeriksaan dokter, tidak ditemukan tanda-tanda kekerasan di tubuh korban. 

"Jasadnya sudah diterima langsung oleh keluarga korban," katanya.

Kejadian Serupa di Boyolali, Perempuan Gantung Diri

Warga digegerkan dengan perempuan berisial AK (29) ditemukan tewas gantung diri Kamis (12/11/2020) malam.

AK nekat mengakhiri hidupnya di kediamannya di perumahan kawasan Sawahan, Kecamatan Ngemplak, Kabupaten Boyolali.

Disampaikan oleh Kapolsek Ngemplak, AKP M Arifin jika kejadian nahas tersebut kali pertama diketahui oleh sang suami, AS (30).

"Suaminya berangkat kerja jam 08.00 WIB, pulangnya jam 21.30 WIB," katanya kepada TribunSolo.com, Jumat (13/11/2020).

Baca juga: Reaksi Keluarga Dapati Anggotanya yang Jadi Guru TK Sudah Tak Bernyawa Tertabrak Kereta di Gatak

Baca juga: Surat Terakhir Wanita Gantung Diri : Aku Banyak Kekurangan, Gak Seperti Mantanmu yang Kamu Banggakan

Saat AS membuka pintu dikagetkan dengan kondisi istri sirinya yang terayun-ayun dengan lilitan kain biru tua dan tidak bernyawa.

Selain itu menurut Arifin, ditemukan kursi kecil yang dipakai AK untuk mengakhiri hidupnya.

"Suaminya sempat melapor pada orang lain, saat dicek dalam keadaan meninggal," aku ddia.

AS lantas melaporkan kejadian tersebut pada pihak kepolisian, yakni Polsek Ngemplak.

Tak berselang lama pihak kepolisian datang dan melakukan evakuasi pada jasad AK.

"Tadi malam langsung dibawa di RSUD dr Moewardi untuk dilakukan autopsi," ungkapnya.

"Korban tidak ditemukan tanda kekerasan maupun penganiayaan," pungkasnya.

Surat Wasiat

Seorang perempuan di Kabupaten Boyolali yang nekat mengakhiri hidupnya dengan gantung diri, meninggalkan surat terakhir untuk lelakinya.

Perempuan berisial AK (29) itu menulis secarik kertas berisi ungkapan hatinya untuk sang suami sirinya, AS (30) sebelum mengakhiri hidup dengan gantung diri.

Kejadian di rumahnya di perumahan kawasan Sawahan, Kecamatan Ngemplak Kamis (12/11/2020) malam.

Dalam tulisannya, AK mengaku cemburu dengan perlakuan sang suami pada wanita atau mantan istri sahnya.

Berdasarkan informasi yang dihimpun TribunSolo.com, AK merupakan seorang janda beranak 1 dan baru menikah siri 3 bulan yang lalu dengan laki laki berisial AS.

Baca juga: Tetangga Sebut Perempuan yang Gantung Diri di Ngemplak Boyolali Pendiam : Kaget, Dikira Imannya Kuat

Baca juga: Cekcok Berujung Sakit Hati, Perempuan yang Jadi Istri Siri di Ngemplak Boyolali Nekat Gantung Diri

AS sendiri dikabarkan belum menceraikan istri sahnya.

Dari pengakuan tetangga, istri sah AS acapkali datang dan terlibat percekcokan dengan AK.

Lantaran tersebutlah, AK diduga kuat nekat mengakhiri hidupnya lantaran bunuh diri.

Berikut isi surat yang ditinggalkan AK pada suaminya.

Dear Suamiku,

Aku mohon maaf kalau selama nikah sama aku kamu gak bahagia dan hanya buat beban buat kamu. Emang kita nikah tanpa ada pacaran dan aku paham kalau kamu sampai saat ini belum ada rasa sayang buat aku. 

Tapi jujur aku sudah mulai sayang sama kamu makanya aku cemburu kamu ngomong sama wanita lain walaupun itu gak ketemu karna aku orangnya pencemburu, maafkan aku untuk semua kesalahanku, aku gak mau pisah sama kamu karna aku sudah terlanjur sayang sama kamu.

Aku tau kalau aku gak bisa jadi istri yang baik buat kamu, aku punya banyak kekurangan gak seperti mantanmu yang selalu kamu banggakan, asal kamu tau kalau aku sudah berusaha jadi yang terbaik buat, tapi semua gak ada artinya dimatamu karna kamu belum bisa menerima aku makanya seperti ini.

Aku janji aku akan lakuin apa yang kamu mau asal kamu jangan tinggalkan dan ceraikan aku, aku mau ini adalah pernikahan terakhir sama kamu dunia dan akhirat.

Mudah mudahan dengan membaca suratku ini kamu bisa memaafkan aku dan kita rujuk lagi, aku janji akan taat dan melakukan.

Namun TribunSolo.com baru mendapatkan satu lembar yang diduga masih ada kalimat terakhir atau penutup.

Kapolsek Ngemplak, AKP M Arifin membenarkan jika surat tersebut ditulis langsung oleh AK.

"Benar, surat berisi ungkapan hati," katanya kepada TribunSolo.com, Jumat (13/11/2020).

Ditemukan Tengah Malam

Seorang warga sekitar, Vina menyebut kejadian berlangsung sekira pukul 21.30 WIB.

"Waktunya sekitar jam segitu, tapi saya gak lihat kejadiannya, dengar dari warga sini," aku dia saat ditemui TribunSolo.com, Jumat (13/11/2020).

Baca juga: Warga Curiga Bayi 11 Bulan Terus Menangis, saat Didatangi Ternyata Sang Ibu Gantung Diri Pakai Rafia

Baca juga: Suara Nasdem 9 Persen, Surya Paloh Usul Ambang Batas 7 Persen, Ketum PBB Yusril : Bagusnya 33 Persen

Dari desas-desus yang beredar, AK nekat mengakhiri hidupnya lantaran masalah keluarga.

Berdasarkan informasi yang dihimpun TribunSolo.com, AK merupakan seorang janda beranak 1 dan baru menikah siri 3 bulan yang lalu dengan AS.

"Kabarnya seperti itu, memang tinggal di sini baru beberapa bulan," katanya.

"Mbaknya itu punya anak satu dari suaminya yang lama, kalau dengan yang sekarang juga 1 anak," imbuhnya menerangkan.

Masalah yang dihadapi AK sendiri, sambung Vina lantaran kerap jadi amarah istri sah dari AS.

AK dengan istri sah AS acapkali terlibat cekcok di kawasan perumahan.

"Kata tetangganya seperti itu, istri sahnya sering datang dan melabrak," jelas dia.

"Kabarnya belum diceraikan, tapi untuk pastinya saya kurang tahu persis," tandasnya.

Kapolsek Ngemplak, AKP M Arifin membenarkan jika kejadian nahas tersebut dipicu masalah keluarga.

"Tapi masih kita dalami," katanya singkat.

Kontak bantuan

*Berita atau artikel ini tidak bertujuan menginspirasi tindakan bunuh diri.

Pembaca yang merasa memerlukan layanan konsultasi masalah kejiwaan, terlebih pernah terbersit keinginan melakukan percobaan bunuh diri, jangan ragu bercerita, konsultasi atau memeriksakan diri ke psikiater di rumah sakit yang memiliki fasilitas layanan kesehatan jiwa. Berbagai saluran telah tersedia bagi pembaca untuk menghindari tindakan bunuh diri, satu di antaranya adalah Hotline Psychology Mobile RSJD dr. Arif Zainudin Surakarta 08122551001

(*)

Berita Terkini