Laporan Wartawan TribunSolo.com, Muhammad Irfan Al Amin
TRIBUNSOLO.COM, KARANGANYAR - Di tengah pandemi Covid-19, RSUD Kabupaten Karanganyar ternyata hanya memiliki satu orang dokter paru-paru.
Menurut Direktur RSUD Kabupaten Karanganyar, Iwan Setiawan Adji, pihaknya saat ini kesulitan untuk mencari tambahan dokter paru-paru.
Padahal keberadaan dokter paru-paru tersebut sangat dibutuhkan selama pandemi.
"Saat ini susah sekali cari dokter spesialis paru-paru itu," kata Iwan kepada TribunSolo.com, Senin (16/11/2020).
Baca juga: Ogah Pakai PCR Kini Pilih Swab Antigen, Direktur RSUD Karanganyar : Hasil Keluar dalam Hitungan Jam
Baca juga: RSUD Karanganyar Evaluasi Covid-19 : Ada Tujuh Kendala dalam Proses Penanganan Corona Selama Ini
Meski hanya memiliki satu dokter di bidang spesialis paru-paru, RSUD Kabupaten Karanganyar tetap memperbaiki performanya.
Salah satunya dengan penggunaan swab antigen sebagai upaya mempercepat penanganan.
"Kami menanggung semua proses swab antigen," kata Iwan.
Pihak RSUD Karanganyar berani memberi kompensasi swab antigen demi keselamatan karyawannya yang menangani para pasien.
"Kami berkorban supaya karyawan kami aman, dan pasien serta keluarganya juga tenang," kata Iwan.
Saat ini pihak rumah sakit sudah bisa menyediakan hingga 72 ruangan, guna menampung para pasien Covid-19.
Namun menurut Iwan, saat ini stok ruangan kosong mulai menipis.
"Masih ada beberapa ruangan kosong, tapi kami prioritaskan kepada yang benar-benar positif bukan sekedar suspect saja," kata Iwan.
Dengan segala kekurangan yang ada pihak RSUD Karanganyar tetap masih bisa memberi pelayanan kepada masyarakat.
"Walau agak kewalahan di tengah meningkatnya penderita Covid-19, kami masih tetap berupaya agar ada hasil yang terbaik," kata Iwan.