Laporan Wartawan TribunSolo.com, Rahmat Jiwandono
TRIBUNSOLO.COM, SRAGEN - Anggota Komisi II DPR dari PDIP, Paryono mengajak masyarakat Sragen untuk tidak golput dalam Pilkada 2020.
Paryono meminta masyarakat untuk hadir ke Tempat Pemungutan Suara (TPS) saat hari pemungutan suara tiba.
Ia mengimbau agar masyarakat tidak memilih kotak kosong.
Baca juga: Hasil Swab Puluhan Pengungsi Gunung Merapi Negatif, Dinkes Klaten : Ke Depan Menyasar Semuanya
Baca juga: Yuni-Suroto Calon Tunggal di Pilkada Sragen, Pengamat: Parpol Tidak Berani Ambil Risiko
"Karena memilih kotak kosong enggak ada manfaatnya bagi masyarakat," paparnya saat berkunjung ke Bumi Sukowati pada Jumat (27/11/2020).
Menurutnya, hanya ada calon tunggal dalam Pilkada Sragen tahun ini artinya mayoritas warga menghendaki Yuni - Suroto untuk kembali menjadi bupati.
"Buktinya tidak ada calon lain," kata dia.
Meski begitu, ia tetap menghargai pilihan masyarakat jika ada yang memilih kotak kosong.
"Namanya kan juga sistem demokrasi, jadi bisa pilih siapa saja," imbuhnya.
Terpisah, pengamat politik Universitas Sebelas Maret (UNS) Agus Riwanto menilai gerakan memilih kotak kosong dalam Pilkada 2020 di Kabupaten Sragen adalah hal yang sah.
Menurutnya, gerakan tersebut boleh jadi merupakan bentuk kritik terhadap masa pemerintahan calon bupati petahana yakni Kusdinar Endang Yuni Sukowati.
"Ajakan seperti itu kan dasarnya sebuah aspirasi. Bisa saja aspirasi mereka yang mau mengkritik pemerintahan sebelumnya," ujar Agus.
Visi Misi Yuni
Calon Bupati dan Wakil Bupati Sragen Kusdinar Untung Yuni Sukowati - Suroto menyampaiakan visi misi saat debat publik di gedung Sasana Manggala Sragen (SMS), Kamis (19/11/2020).
Incumbent Yuni mengatakan ada lima program yang mereka susun untuk memajukan Bumi Sukowati.