Laporan Wartawan Tribunsolo.com, Rahmat Jiwandono
TRIBUNSOLO.COM, SRAGEN - Penambang pasir di Kecamatan Gesi, Kabupaten Sragen digegerkan dengan penemuan jenazah yang mengapung di aliran Bengawan Solo, Sabtu (4/12/2020).
Saat diperiksa, jasad pria bernama Mardiyanto (47) warga Dukuh Gabus Wetan, Desa Gabus, Kecamatan Ngrampal, Kabupaten Sragen.
Korban diketahui adalah orang yang melompat di Jembatan Sapen, Sragen pada, Jumat (4/12/2020).
"Jasadnya ditemukan di hilir sungai perbatasan Desa Srawung, Gesi dengan Desa Karangwedi, Kecamatan Ngrampal," kata Kapolsek Gesi, Iptu Teguh Purwoko kepada Tribunsolo.com.
Baca juga: Hanya Ada Calon Tunggal, Pilkada Sragen 2020 Diklaim Kondusif, Tak Ada Potensi Kerusuhan
Baca juga: Kesaksian Adik Pria yang Lompat ke Bengawan Solo, Polisi Sragen : Tidak Punya Masalah Keluarga
Baca juga: Belum Ada Regulasi Teknis Pencoblosan Bagi Pasien Positif Covid-19, Bawaslu dan KPU Sragen Buat SOP
Baca juga: Awas, 3 Merk Oli Motor ini Dipalsu di Sragen, Terbongkar Setelah Polisi Gerebek Pabriknya
Ia menjelaskan, yang pertama kali menemukan jasad Mardiyanto adalah penambang pasir di sungai Bengawan Solo sekitar pukul 06.00 WIB.
"Mereka melihat ada sesuatu yang mengambang, ternyata setelah dicek sesosok manusia dalam keadaan meninggal dunia," katanya.
Mengetahui ada penemuan jasad, penambang pasir lalu mengikatnya agar tidak terbawa arus sungai.
"Kemudian mereka melapor ke tim SAR," tambahnya.
Saat ini jenazah sudah dibawa ke RSUD dr. Soehadi Prijonegoro.
"Nanti akan diserahkan langsung ke pihak keluarga," ujarnya.
Sebelumnya, seorang pria diduga lompat ke sungai Bengawan Solo, tepatnya di Jembatan Sapen, Desa Sapen, Kecamatan Gesi pada Jumat (4/12/2020).
Mardiyanto meninggalkan sepeda motor dan sandal jepit di pinggir jalan sebelum mengakhiri hidupnya dengan cara melompat ke sungai.
Kesaksian Keluarga Korban
Pria bernama Mardiyanto asal Dukuh Gabus Wetan, Desa Gabus, Kecamatan Ngrampal diduga lompat ke sungai Bengawan Solo disebut tak punya masalah.