Update Gunung Merapi

Update Kondisi Gunung Merapi : Tebal & Tinggi Kawah 20 Meter, Terjadi 9 Guguran dan 12 Hembusan

Penulis: Mardon Widiyanto
Editor: Adi Surya Samodra
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Penampakan Gunung Merapi di Kaliworo, Desa Siderejo, Kecamatan Kemalang, Klaten

Laporan Wartawan TribunSolo.com, Mardon Widiyanto

TRIBUNSOLO.COM, KLATEN – Kawah Gunung Merapi sudah terlihat dengan tebal dan tinggi 20 meter.

Tingkat aktivitas gunung berapi aktif di Pulau Jawa tersebut sampai saat ini masih berstatus siaga atau level III.

Berdasarkan laporan pengamatan aktivitas Gunung Merapi oleh KESDM, Badan Geologi, PVMBG, BPPTKG, cuaca berawan dan mendung angin bertiup lemah ke arah timur terjadi di sekitar Gunung Merapi per Selasa (15/12/2020) pukul 00.00 WIB hingga 06.00 WIB

Suhu udara sekitar 14 hingga 25 derajat Celcius, dengan kelembaban udara 75 sampai 90 persen.

Baca juga: Jaga Psikologis Pengungsi, IDI Boyolali Sarankan Disiagakan Dokter Jiwa di Pengungsian Gunung Merapi

Baca juga: UPDATE Kondisi Gunung Merapi Terkini: Terjadi 4 Kali Guguran dan 14 Kali Hembusan

Selain itu, teramati di Gunung Merapi miliki tekanan udara 567 hingga 678 mmHG

Kemudian berdasarkan hasil pantauan visual, gunung Merapi jelas, teramati asap kawah putih berwarna putih dengan intensitas sedang hingga tebal hingga setinggi 20 meter.

Tercatat ada 9 kali guguran dengan panjang gelombang 4-45 milimeter, Durasi : 9 hingga 11/ detik.

Lalu, Merapi mengeluarkan hembusan sebanyak 12 kali dengan panjang gelombang 3 hingga 5 milimeter serta durasi 7 hingga 17 detik

Kemudian untuk fase banyak di gunung Merapi terjadi 73 kali dengan panjang gelombang 2 sampai 18 Milimeter.

Serta vulkanik dangkal sebanyak 6 kali, dengan panjang gelombang 39 sampai 75 milimeter dengan durasi 12 sampai 39 detik. 

14 Kali Hembusan

Sebelumnya, kondisi Gunung Merapi masih berada dalam status siaga hingga Minggu (13/12/2020).

Kawah Gunung Api aktif di pulau Jawa itu sudah terlihat, namun masih tertutup kabut hujan.

Berdasarkan informasi yang dihimpun TribunSolo.com dalam laporan pengamatan aktivitas Gunung Merapi oleh KESDM, Badan Geologi, PVMBG, BPPTKG, Minggu (12/12/2020) pukul 00.00 WIB hingga 06.00 WIB, Cuaca berawan dan mendung. Amungin bertiup lemah ke arah timur.

Suhu udara berkisar 16 hingga 25,1 derajat Celcius, dengan kelembaban udara 72 sampai 78 persen.

Selain itu, teramati di Gunung Merapi miliki tekanan udara 625,3 hingga 686,4 mmHG

Kemudian berdasarkan hasil pantauan visual, gunung Merapi jelas, namun asap kawah putih tidak teramati.

Baca juga: Update Gunung Merapi 12 Desember 2020: Terjadi 6 Kali Guguran, Kawah Putih Tertutup Hujan

Baca juga: Evaluasi Pilkada Klaten 2020 : KPU Klaten Sempat Khawatirkan Erupsi Merapi

Tercatat ada 4 kali guguran dengan panjang gelombang 5-25 milimeter, Durasi : 32.9 hingga 115 detik.

Lalu, Merapi mengeluarkan hembusan sebanyak 14 kali dengan panjang gelombang 3 hingga 12 milimeter serta durasi 9,4 hingga 22,9 detik

Kemudian untuk fase banyak di gunung Merapi terjadi 55 kali dengan panjang gelombang 3 sampai 16 Milimeter.

Serta vulkanik dangkal sebanyak  7 kali, dengan panjang gelombang 45 sampai 75 milimeter dengan durasi 14,6 sampai 53,4 detik.

Kemudian berdasarkan laporan BPBD Klaten Sabtu (12/12/2020) malam, terkait jumlah pengungsi Merapi di dua TES sebagai berikut.

Jumlah pengungsi di TES Desa Tegalmulyo, bertambah menjadi 50 jiwa.

Dari total tersebut 4 balita, 8 anak-anak, 22 dewasa, 15 lansia, dan 1 orang berkebutuhan khusus.

Kemudian total pengungsi di TES Desa Balerante, tidak mengalami penambahan Juml pengungsi yaitu 279 jiwa.

Dari jiwa tersebut, terdiri dari 21 Balita, 49 anak, 154 dewasa, 35 lansia, 4 Ibu hamil, 7 ibu menyusui serta 9 berkebutuhan khusus.

Selain itu, di Desa Balerante juga mengungsikan jumlah yang masih sama yaitu 128 ekor hewan ternak.

Dari 128 ekor, 10 ekor merupakan sapi jantan, 44 ekor sapi betina potong, 13 sapi betina perah, 27 sapi betina hamil, 8 ekor burung dara, dan 27 ekor anak sapi.

(*)

Berita Terkini