Dirut RSUD dr Soehadi Prijonegoro Sragen, Didik Haryanto menjelaskan, 80 tempat tidur memang tidak bisa terisi sepenuhnya.
Hingga kini, ada 76 hingga 78 bed yang sudah ditempati pasien Covid-19.
Baca juga: Jika Kondisi Memburuk, RSUD Bung Karno Solo Siapkan Sejumlah Lantai, Disulap Jadi Bangsal Covid-19
Baca juga: Overload, Pasien Covid-19 di RS UNS Solo Pun Harus Antre dan Tunggu Kamar Kosong, Begini Kondisinya
"Sebab untuk bisa menempatkan pasien di sana harus dibedakan berdasar statusnya," katanya kepada TribunSolo.com, Rabu (6/1/2021).
Artinya, yang diutamakan adalah pasien yang terkonfirmasi positif Covid-19.
"Itu prioritas pertama," jelasnya.
Kedua, yang bisa menggunakan tempat itu ialah orang yang hasil rapid tesnya reaktif.
Ketiga, bagi orang yang suspek Covid-19, ditempatkan di tempat lain.
"Sehingga ketiga status pasien Covid-19 ini tidak bisa dirawat dalam satu ruangan. Itu penyebab kenapa ruangannya tidak bisa penuh," papar dia.
Dengan demikian, meski dirawat di rumah sakit yang sama, pasien Covid-19 kerap berpindah-pindah tempat tergantung pada statusnya.
Kondisi RSUD Bung Karno
RSUD Bung Karno mempersiapkan kemungkinan terburuk jika kasus Covid-19 di Kota Solo semakin memburuk.
Direktur RSUD Bung Karno, Wahyu Indianto mengatakan, pasalnya saat ini sebanyak 35 dari 58 tempat tidur telah terisi pasian Covid-19.
"Kondisinya kami masih mampu melayani. Saat ini mampu menampung 58 pasien," kata Wahyu kepada TribunSolo.com, Rabu (6/1/2021).
Baca juga: Overload, Pasien Covid-19 di RS UNS Solo Pun Harus Antre dan Tunggu Kamar Kosong, Begini Kondisinya
Baca juga: Kondisi Corona di Solo Mengkhawatirkan, Rumah Sakit Penuh, Pasien Covid-19 Pun Harus Antre
"Hari ini tempat tidur yang terisi sudah kira-kira 35 sampai 40 tempat tidur," tambahnya.
Tempat tidur tersebut, sambung Wahyu, digunakan untuk merawat pasien Covid-19 bergejala ringan hingga sedang.